Kategori Berita
Media Network
Rabu, 03 JULI 2024 • 20:55 WIB

Bahaya Perubahan Iklim yang Terjadi di Dunia dan Dampaknya Bagi Kehidupan

Perubahan pola curah hujan dan peningkatan frekuensi banjir meningkatkan risiko penyebaran penyakit bawaan air, seperti diare dan kolera. Selain itu, peningkatan suhu juga memperluas jangkauan geografis nyamuk dan kutu yang membawa penyakit seperti malaria, dengue, dan lyme.

Kelompok yang paling rentan, termasuk anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan yang sudah ada, menghadapi risiko terbesar dari dampak perubahan iklim terhadap kesehatan.

Masyarakat miskin dan terpinggirkan juga cenderung lebih rentan karena mereka memiliki sumber daya yang lebih sedikit untuk beradaptasi dan merespons krisis kesehatan yang terkait dengan perubahan iklim.

Dampak pada Ekosistem

Perubahan iklim berdampak signifikan pada ekosistem di seluruh dunia. Di Kutub Utara, pemanasan yang cepat menyebabkan mencairnya es laut, yang mengancam habitat bagi spesies seperti beruang kutub dan anjing laut. Di lautan, peningkatan suhu air dan pengasaman laut yang diakibatkan oleh penyerapan karbon dioksida merusak terumbu karang dan mengganggu rantai makanan laut.

Di daratan, perubahan suhu dan pola curah hujan mengubah distribusi geografis spesies tumbuhan dan hewan. Beberapa spesies mampu beradaptasi dan bermigrasi ke daerah yang lebih sesuai, tetapi banyak yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat dan menghadapi risiko kepunahan. Ekosistem hutan juga terancam oleh peningkatan frekuensi kebakaran hutan, serangan hama, dan penyakit yang didorong oleh perubahan iklim.

Baca Juga: Setelah Rekor Gelombang Panas di Wilayah Kutub, Untuk Saat Ini Suhu Udah Normal

Dampak pada Infrastruktur

Perubahan iklim membawa tantangan besar bagi infrastruktur yang dirancang untuk kondisi iklim yang stabil. Cuaca ekstrem, seperti badai, banjir, dan gelombang panas, dapat merusak jalan, jembatan, jaringan listrik, dan sistem komunikasi.

Infrastruktur di daerah pesisir sangat rentan terhadap kenaikan permukaan laut dan badai yang lebih kuat. Selain itu, peningkatan suhu juga meningkatkan permintaan energi untuk pendinginan, yang dapat membebani jaringan listrik dan menyebabkan pemadaman listrik.

Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi

Dampak perubahan iklim tidak merata, baik di antara negara-negara maupun di dalam negara. Negara-negara berkembang yang memiliki kontribusi paling sedikit terhadap emisi gas rumah kaca seringkali paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Mereka memiliki sumber daya yang lebih sedikit untuk beradaptasi dan merespons bencana, serta bergantung lebih besar pada sumber daya alam yang sehat untuk mata pencaharian mereka.

Di negara-negara maju, komunitas miskin dan minoritas sering kali paling terkena dampak perubahan iklim karena mereka tinggal di daerah yang lebih rentan terhadap bencana alam, memiliki akses yang lebih terbatas ke layanan kesehatan dan bantuan darurat, serta sumber daya ekonomi yang lebih sedikit untuk beradaptasi.

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Noaa.gov

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Bahaya Perubahan Iklim yang Terjadi di Dunia dan Dampaknya Bagi Kehidupan

Link berhasil disalin!