Inspiratif! Mahasiswi KKNT Unhas Ini Ajarkan Masyarakat Desa Ubah Minyak Jelantah Menjadi Sabun yang Bernilai Ekonomis

Nurul (rompi merah) saat membagi pengetahuan mengenai merubah minyak jelantah menjadi sabun.

INDOZONE.ID - Nurul Atira, salah seorang mahasiswi dari program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar penyuluhan lingkungan dan Kewirausahaan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Pada kesempatan tersebut, Nurul memberikan pengetahuan kepada warga terkait pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi sabun.

"Kegiatan ini bertujuan agar memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat setempat dalam mengelola limbah minyak jelantah menjadi produk yang bernilai ekonomis, yaitu sabun," jelasnya kepada Indozone, Minggu (28/7/2024) siang.

Dengan melibatkan warga terutama ibu-ibu rumah tangga Dusun Kaluku, Desa Mangeloreng, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Nurul memaparkan, mengenai dampak negatif minyak jelantah terhadap lingkungan apabila dibuang sembarangan.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Tim II Undip Bantu UMKM Dusun Keboan untuk Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Ekonomi

Selain itu, ia juga memperkenalkan cara-cara sederhana dan praktis untuk mengolah minyak jelantah menjadi sabun.

"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan serta memberikan alternatif usaha bagi warga desa," paparnya.

"Dengan mengolah minyak jelantah menjadi sabun, kita tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberikan peluang usaha yang dapat menambah penghasilan keluarga," lanjutnya.

Nurul juga memberikan demonstrasi langsung mengenai proses pembuatan sabun dari minyak jelantah.

Baca Juga: Cerita Mahasiswa UNY Sahid Ramandhani, Putra Anak Buruh yang Lulus Tanpa Skripsi dan KKN

Peserta diajarkan mulai dari tahapan pengumpulan minyak jelantah, proses penjernihan, hingga pencampuran dengan bahan-bahan lain untuk menghasilkan sabun.

Setiap peserta juga diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri proses pembuatan sabun tersebut.

Para wargapun sangat merespon dengan positif terhadap penyuluhan yang dibawakan oleh Nurul. Warga berharap kegiatan serupa yang dilakukan oleh Kampus Unhas itu dapat berkelanjutan.