Ilustrasi tidur di tempat kerja.
INDOZONE.ID - Fenomena inemuri dikenal sebagai "tidur sambil hadir" di Jepang, terutama saat bekerja atau dalam situasi formal.
Inemuri bisa dibilang sebagai kebiasaan tidur singkat di tempat umum atau kerja. Fenomena ini sering diasosiasikan sebagai wujud dedikasi terhadap pekerjaan di Jepang.
Ilustrasi tidur cukup merupakan rahasia hidup bahagia yang jarang diketahui dan sering disepelekan.
Budaya kerja di Jepang dikenal dengan kedisiplinan hingga kesetiaannya kepada perusahan. Biasanya, orang Jepang akan bekerja di satu perusahaan sampai dia pensiun.
Kebiasaan inemuri pun menarik perhatian masyarakat ketika majalah mingguan Jepang, Shukan Hoseki, menerbitkan beragam tulisan pada 1997. Tulisan itu berisikan anggota parlemen yang tertidur saat sidang.
Artikel ini memicu perdebatan publik tentang etika kerja dan inemuri, serta mempertanyakan sejauh mana masyarakat Jepang dapat menoleransi tidur di tempat kerja.
Baca Juga: 5 Lilin Aromaterapi Terbaik untuk Tidur Nyenyak, Wajib Coba!
Dalam konteks budaya Jepang, etika kerja lebih mengutamakan banyaknya waktu yang dihabiskan dalam bekerja ketimbang efisiensi kerja itu sendiri.
Bisa dikatakan, dedikasi seseorang dinilai dari usaha serta waktu mereka di tempat kerja, bukan dari hasil pekerjaan mereka. Ini sering dikatakan sebagai semangat ganbaru yang berarti pantang menyerah dan berusaha sampai akhir.
Bila menilik kasus anggota parlemen yang tertidur, mereka berargumen, bahwa anggota tersebut mempunyai jadwal padat dan kurang tidur. Alhasil, mereka tertidur saat sidang.
Fenomena ini dipahami sebagai bukti kelelahan akibat dedikasi pada pekerjaan. Bahkan, ini juga dianggap sebagai wujud komitmen.
Ahli sosiologi, seperti Erving Goffman, menerangkan setiap orang terlibat dalam "dominant involvement (keterlibatan utama)” dan "subordinate involvement (keterlibatan subordinat)”.
Dalam kasus sidang parlemen, peran utama ialah mendengarkan dan berpartisipasi, sedangkan aktivitas seperti inemuri merupakan subordinat. Penerimaan itu dipahami apabila selama inemuri tidak mengganggu peran utama.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Social Science Japan Journal, 6(2), 181-197.