Selain melakukan sahutan dalam melantunkan syair dan menentukan kode, para penari juga diwajibkan untuk dapat melakukan kontak mata kepada penonton, tersenyum dari awal hingga akhir (biasanya diperlihatkan gigi), dan jika da aksesoris yang jatuh dilarang memperbaikinya saat tari sedang berlangsung karena akan membuat penari sekitarnya pecah akan fokus.
Ratoh Jaroe, merupakan perwujudan pelestarian budaya Aceh yang sekaligus membawa identitas yang kental di dalamnya, serta mempromosikan bentuk kearifan lokal tersebut sampai pada mancanegara. Mempunyai banyak keindahan dan makna yang mendalam sehingga tak heran tarian ini mendapat pengakuan dari organisasi PBB dan UNESCO.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal