Tradisi Balas Pantun dalam Pernikahan Betawi
INDOZONE.ID - Betawi adalah salah satu dari banyak suku yang ada di Indonesia. Banyak sekali hal unik di suku ini, mulai dari makanan khas, kebudayaan, hingga pernikahannya pun memiliki keunikan sendiri.
Di dalam pernikahan adat Betawi, terdapat beberapa keunikan seperti roti buaya dan tradisi balas pantun selama proses pernikahan.
Dalam tradisi pernikahan adat Betawi, duel pantun atau juga disebut dengan balas pantun, merupakan salah satu unsur budaya yang khas suku betawi.
Tradisi ini awalnya berasal dari pengaruh budaya Melayu yang telah mengakar kuat di wilayah Betawi sejak zaman dahulu.
Baca Juga: 12 Pantun Lucu Tentang Kemerdekaan Indonesia untuk Status WhatsApp
Duel pantun dalam pernikahan Betawi menjadi bagian dari prosesi adat yang sarat akan makna dan hiburan.
Balas pantun merupakan bentuk komunikasi dengan sarana pantun dari kedua pihak mempelai.
Pantun merupakan bentuk sastra lisan tradisional digunakan untuk mengungkapkan niat, perasaan, dan bahkan sebagai hiburan yang memecahkan suasana menjadi meriah.
Duel pantun juga menjadi sarana untuk menguji kecerdasan, kreativitas, dan kemampuan berbahasa.
Selain itu, duel pantun juga berfungsi sebagai simbol penghormatan terhadap keluarga kedua mempelai.
Balas pantun biasanya berlangsung saat prosesi palang pintu, yaitu ketika rombongan pengantin pria tiba di kediaman pengantin wanita.
Awalnya, rombongan pengantin pria akan membawa seserahan kepada keluarga pengantin wanita sebagai bentuk penghormatan.
Lalu, mereka akan diberhentikan di depan “pintu” oleh keluarga pengantin wanita.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal "Interaksi Islam Dan Budaya Lokal Studi Kasus Tradisi