INDOZONE.ID - Sebagian besar dari kita mungkin pernah melihat balon helium yang melayang langit, baik secara tidak sengaja maupun sengaja dilepaskan. Pemandangan balon menghilang di antara awan sering memberi kesan menenangkan.
Namun, setelah terbang, balon akan jatuh kembali ke bumi. Masalahnya, balon tersebut bisa berdampak signifikan terhadap lingkungan.
Saat melayang di udara, balon dapat membahayakan pesawat terbang dan mengganggu jaringan listrik.
Ketika balon kehilangan daya apungnya dan jatuh kembali ke bumi, ia dapat mendarat di lokasi yang sangat jauh dari tempat pelepasannya, termasuk di lautan, merupakan habitat bagi berbagai jenis hewan air.
Baca Juga: Usai Viral Kehujanan Pas Lagi Jualan Balon, Dagangan Bapak Ini Langsung Laris Manis Banyak yang Beli
Setiap tahunnya, hampir 45-50 juta balon terjual di California, Amerika Serikat (AS). Menurut laporan tahunan Ocean Conservancy dalam International Coastal Cleanup, hampir 300 ribu balon ditemukan di sepanjang pantai Amerika Serikat.
Data ini memungkinkan kita untuk berpikir kembali sebelum melepaskan tali balon yang mengambang ringan di udara, tetapi berpotensi membawa ancaman serius bagi lingkungan.
Melepaskan balon berkontribusi besar terhadap pencemaran laut karena sampah balon sering berakhir di lautan terbuka dan pantai-pantai.
Sampahnya tidak hanya menumpuk di sepanjang garis pantai. Akan tetapi, balon yang mengapung di laut, juga makin sering muncul.
Selain merusak keindahan perairan asin favorit kita, sampah balon juga menyebabkan kerusakan serius pada satwa liar yang menjadikan lautan sebagai habitat mereka.
Banyak balon warna-warni berakhir di lautan, sering menyerupai makanan alami yang biasa dikonsumsi oleh sahabat laut kesayangan kita.
Misalnya, balon mylar hanyut di laut, terlihat mirip dengan ubur-ubur, yang kerap kali dimakan oleh penyu laut.
Balon yang menyerupai seperti ubur-ubur ini, membuat makhluk laut menggigit sesuatu yang tidak hanya tidak lezat, tetapi juga sulit atau bahkan tidak mungkin dapat dicerna.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Dolphin Safari