Cara Mengatasinya:
Beri tahu mereka kalau kamu butuh diskusi yang terbuka dan penuh rasa hormat. Tetapkan batasan soal komunikasi. Kalau mereka tetap nggak mau berubah, pikirkan apakah hubungan itu masih layak dipertahankan.
Perhatikan bagaimana seseorang memperlakukan orang yang nggak bisa memberikan apa-apa ke mereka, seperti pelayan restoran atau sopir. Kalau mereka kasar atau merendahkan, itu bisa jadi cerminan sifat aslinya.
Cara Mengatasinya:
Kalau kamu melihat perilaku ini, langsung bicarakan. Jelaskan bahwa kebaikan harus ditunjukkan ke semua orang, nggak peduli statusnya. Kalau mereka defensif atau tetap bersikap kasar, ini bisa jadi tanda masalah yang lebih besar.
Kalimat seperti "Kamu lebay," "Aku cuma bercanda," atau "Ini semua salahmu aku jadi begini," sering kali digunakan untuk membuat kamu merasa bersalah atau meragukan perasaanmu sendiri. Ini adalah bentuk manipulasi yang harus diwaspadai.
Cara Mengatasinya:
Jangan ragu untuk menghadapi mereka dengan tegas. Jelaskan bahwa bahasa seperti itu nggak bisa diterima. Tetapkan batasan yang jelas supaya mereka tahu apa yang kamu anggap sebagai perilaku yang tidak pantas.
Ketika seseorang bilang sesuatu tapi tindakannya berbeda, ini bisa bikin kamu sulit percaya. Misalnya, mereka janji ketemu tapi sering batalin di menit terakhir, atau minta kamu percaya tapi sikapnya malah mencurigakan.
Cara Mengatasinya:
Catat momen-momen di mana tindakan mereka nggak sesuai dengan kata-kata. Percaya pada instingmu. Kalau kamu merasa ada yang nggak beres, bicarakan secara terbuka. Lihat apakah mereka mau berubah atau nggak.
Mengenali tanda bahaya atau red flag seseorang bukanlah hal yang mudah, tapi ini adalah langkah penting untuk menjaga dirimu dari hubungan yang toxic. Percaya pada instingmu, tetapkan batasan, dan jangan ragu untuk menjauh dari orang-orang yang nggak membawa dampak positif dalam hidupmu. Ingat, kesehatan mentalmu adalah prioritas utama!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Timesofindia.indiatimes.com