Lebih jauh lagi, setiap peringkat juga dilengkapi profil singkat universitas, alamat, detail penilaian berdasarkan Tridharma Pendidikan tinggi, jumlah karyawan, jumlah artikel dan sitasi, juga status akreditasi program.
“Hadirnya indeks ini tidak lepas dari tujuan Populix untuk mendemokrasikan data di Indonesia. Yaitu agar seluruh lapisan masyarakat dapat memiliki akses informasi, dan bisa mengambil keputusan dengan baik, termasuk keputusan saat ingin melanjutkan pendidikan S2.” ungkap Raymond.
Melalui platform ini para akademisi dapat menyusun kuesioner, menentukan detail responden, menyebarkannya kepada lebih dari 700 ribu responden berkualitas dari Populix, dan menerima hasil kuesioner dengan cepat dan akurat. Poplite juga sudah dilengkapi dengan teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk membantu pembuatan kuesioner. A
Agus Gumilar, S.T., M.Kom., Ketua Kelompok Kerja Akademi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Kemdiktisaintek, menambahkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sangat mengapresiasi inisiatif dari Populix.
"Indeks ini tidak hanya dapat menjadi acuan calon magister dalam menentukan universitas terbaik, tetapi juga sebagai pedoman bagi universitas untuk menonjolkan keunggulan, maupun memperbaiki kekurangan program mereka."
"Harapannya, hadirnya Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia versi Poplite dapat mendukung peningkatan jumlah lulusan S2 dan kualitas pendidikan magister di Indonesia," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release