Ilustrasi halal bihalal era digital
INDOZONE.ID - Tradisi halal bihalal merupakan salah satu budaya khas masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan saling memaafkan setelah Idul Fitri.
Biasanya, halal bihalal dilakukan dengan pertemuan langsung, baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, hingga instansi pemerintahan.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, media digital dan gadget kini banyak digunakan sebagai alternatif untuk menyelenggarakan halal bihalal secara virtual.
Perubahan ini semakin terlihat sejak pandemi Covid-19, di mana pertemuan fisik menjadi terbatas dan masyarakat beralih ke komunikasi daring melalui video call, media sosial, atau pesan instan.
Baca Juga: 7 Contoh Sambutan Singkat untuk Acara Halal Bihalal Lebaran 2024
Banyak yang mempertanyakan apakah esensi dari halal bihalal tetap bisa dijaga meskipun dilakukan secara virtual.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Komunikasi, nilai-nilai sosial dalam tradisi halal bihalal seperti saling memaafkan, menjaga hubungan baik, dan mempererat persaudaraan masih dapat dilakukan melalui media digital.
Meskipun tidak ada tatap muka langsung, komunikasi berbasis teknologi tetap mampu menghadirkan suasana kebersamaan dan kehangatan, terutama bagi mereka yang tinggal berjauhan.
Di sisi lain, ada pula pendapat bahwa halal bihalal digital tidak bisa sepenuhnya menggantikan interaksi fisik. Studi yang dilakukan oleh Journal of Computer Mediated Communication menunjukkan bahwa interaksi digital, meskipun efektif dalam menjaga hubungan, tetap memiliki keterbatasan dalam aspek ekspresi emosional, sentuhan fisik, dan suasana kebersamaan yang lebih mendalam.
Tatap muka langsung memungkinkan adanya komunikasi nonverbal yang lebih kaya, seperti jabat tangan, pelukan, dan kontak mata, yang sulit tergantikan oleh teknologi.
Baca Juga: 5 Contoh Surat Undangan Halal Bihalal, Bisa Kirim Lewat WA!
Fenomena Lebaran digital menjadi tren baru dalam cara masyarakat merayakan Idul Fitri. Dengan adanya platform seperti Zoom, Google Meet, WhatsApp, dan media sosial lainnya, orang-orang tetap bisa menyampaikan ucapan selamat, meminta maaf, serta berbagi cerita dan doa tanpa harus bertemu langsung.
Bahkan, beberapa perusahaan dan instansi pemerintah mulai mengadopsi konsep halal bihalal virtual untuk tetap menjaga tradisi tanpa melanggar aturan kesehatan dan jarak sosial.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Academic.oup.com, Ejurnal.ars.ac.id