Kategori Berita
Media Network
Selasa, 20 MEI 2025 • 13:11 WIB

Rahasia Tulisan Menarik: Cuma Butuh Satu Gaya Bahasa Ini!

INDOZONE.ID - Pernah nggak sih kamu lagi ngobrol sama temen, terus kamu bilang, "Hidup itu kayak roda, kadang di atas, kadang di bawah.” Nah, tanpa sadar kamu udah pakai analogi dalam percakapan. Tapi sebenarnya, apa sih itu analogi?

Ilustrasi analogi/Freepik

Kita bakal bahas tuntas tentang analogi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis-jenisnya, sampai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Tenang kok, bahasanya gak bikin kamu garuk kepala, ini tentang bahasa santai kaya bahasa sehari-hari gitu.

Apa itu Analogi?

Secara gampangnya, analogi itu perbandingan. Tapi bukan sembarang banding-bandingin ya. Analogi ngebandingin dua hal yang beda tapi punya kemiripan dalam satu sisi tertentu. Tujuannya? Biar kita lebih mudah paham sama sesuatu yang awalnya mungkin terasa asing atau rumit.

Dalam dunia bahasa, analogi bisa bantu kita memahami konsep baru dengan cara membandingkannya sama hal yang udah familiar. Misalnya kayak gini “Otak itu kayak komputer. Kalau kepenuhan data, bisa nge-hang juga.” Nah, dari situ kita jadi ngerti kan kalau otak punya keterbatasan juga, sama kayak komputer? Itulah analogi.

Baca Juga: Kehabisan Ide untuk Menulis Konten? Ini Cara buat Dapat Inspirasi

Ciri-Ciri Analogi

Supaya kamu makin jago ngenalin analogi, nih beberapa ciri-cirinya

  1. Membandingkan dua hal yang punya kemiripan meskipun beda, tapi ada benang merahnya.
  2. Biasanya pakai kata-kata perbandingan kayak: seperti, laksana, bagaikan, sebagaimana, seolah, layaknya.
  3. Ada satu hal yang udah kita kenal, satu lagi yang dijelaskan lewat perbandingan itu.

Jadi, nggak cuma asal nyambungin dua hal aja, ya. Ada logikanya juga.

Ilustrasi alfabet/Freepik

Jenis-Jenis Analogi

Kalau ngomongin analogi, ternyata dia juga punya “keluarga besar”. Yang penting, tau dulu deh dua jenis analogi ini deh:

1. Analogi Induktif

Jenis ini muncul dari dua fenomena yang punya prinsip mirip. Nah, dari situ ditarik kesimpulan kalau apa yang berlaku di A, juga bakal berlaku di B. Tapi ingat, ini nggak universal ya. Pokoknya, kesimpulan ini nggak bisa dipake buat semua kondisi, ya.

Contoh rumus simpelnya gini A punya sifat X, terus B punya sifat X, dan A punya sifat Y maka B mungkin juga punya sifat Y. Contoh kaya gini “Kucing dan harimau sama-sama hewan karnivora. Kalau kucing bisa dilatih buang air di tempatnya, mungkin harimau juga bisa dilatih (dalam kondisi tertentu).”

2. Analogi Deklaratif

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia

BERITA TERBARU

Rahasia Tulisan Menarik: Cuma Butuh Satu Gaya Bahasa Ini!

Link berhasil disalin!