Ilustrasi bekerja dari rumah (Unsplash/Thought Catalog)
Isolasi mandiri guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) melalui gerakan kerja dari rumah dan belajar dari rumah telah dilakukan oleh sejumlah orang. Tapi gerakan yang baru berjalan beberapa hari ini tak bisa dipungkiri telah memancing rasa bosan. Sebab masyarakat diimbau untuk tidak keluar rumah.
Menurut psikolog klinis dewasa, Arrundina Puspita Dewi MPsi, isolasi mandiri memang rentan menyebabkan stres pada beberapa orang. Terutama bag mereka yang terbiasa aktif dan mobilitas tinggi. Perasaan stres bisa semakin bertambah lantaran mereka yang menerapkan belajar dan kerja dari rumah tetap dituntut untuk menyelesaikan tugas pekerjaan.
Kepada Indozone, Arrundina mengemukakan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa stres tersebut.
Saat belajar dan kerja di rumah, terkadang tuntutannya tak hanya menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Ada pekerjaan lain yang tiba-tiba muncul seolah juga harus diselesaikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat daftar pekerjaan dan urutkan berdasarkan prioritas. Dengan begitu pekerjaan bisa lebih mudah diselesaikan.
Biarpun belajar atau kerja dari rumah, tetap harus ada waktu khusus yang ditetapkan.
"Mungkin 4-5 jam saja, disesuaikan sama kebutuhan diri sendiri," kata Arrundina melalui sambungan telepon, Kamis (19/3/2020).
Salah satu cara mengatasi stres saat isolasi mandiri dan tetap harus mengerjakan kewajiban adalah mengapresiasi diri sendiri terutama setiap kali menyelesaikan tugas yang berat. Cara ini membuat seseorang bisa merasa lebih senang untuk melakukan pekerjaannya.
"Untuk apresiasi diri sendiri ini, karena lagi di rumah, bisa sambil self care. Misalnya sambil maskeran, workout, meditasi, nonton serial di sebanyak 1 episode, main sama peliharaan, dan lain sebagainya," ujar Arrundina.
Cara ampuh mengatasi adalah mindful yaitu menyadari keadaan saat ini. Jangan biarkan pikiran bergerak terlalu cepat.
"Selain itu, ingat juga kalau tindakan yang sekarang ini dilakukan merupakan kontribusi diri kita untuk mengatasi penyebaran Covid-19. Dengan pola pikir seperti ini, kita jadi merasa apa yang sedang dilakukan merupakan hal berharga dan berdampak besar buat sekeliling," tandas Arrundina.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: