Ilustrasi kecerdasan intelektual pada seseorang (Pexels/Andrea Piacquadio)
Kecerdasan menjadi penilaian penting bagi setiap orang, terutama untuk orang tua yang memiliki anak usia sekolah.
Biasanya, orang tua mengukur kecerdasan anak dengan mengajak si kecil untuk ikut tes IQ (Intelligence Quotient) atau kecerdasan intelektual.
Namun di sisi lain, perlu diketahui pula bahwa kecerdasan intelektual bukanlah penentu utama dari kesuksesan seseorang.
Selain IQ, orang dikatakan sukses jika memiliki kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient/SQ) dan kecerdasan emosional (Emotional Quotient/EQ) yang baik.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara IQ, SQ, dan EQ?
IQ merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan kemampuan individu dalam berpikir, mengolah, memahami gagasan, daya tangkap, dan bertindak terarah secara maksimal.
Jenis kecerdasan intelektual erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh seseorang.
Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ.
Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ adalah usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.
Menurut Howard Gardner, seorang psikolog terkemuka dari Universitas Harvard, kecerdasan manusia dibagi dalam delapan kategori, yakni:
Kecerdasan spiritual atau SQ adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan diri secara utuh melalui penerapan nilai-nilai positif.
Dapat diartikan bahwa kemampuan SQ akan membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu.
Ciri utama dari kecerdasan spiritual ini dapat dilihat dari kesadaran individu untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.
Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Mereka dengan SQ yang baik juga memiliki tingkat kesadaran tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mengambil pelajaran berharga dari suatu kegagalan.
Kemudian, mereka mampu mewujudkan hidup seimbang sesuai visi-misi diri, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, hingga mengerti akan makna hidup yang sebenarnya.
EQ atau kecerdasan emosional dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa kecerdasan emosional (EQ) tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ).
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa manfaat memiliki kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual terhadap kesuksesan seseorang.
Menurut Howard Gardner (1983) ada beberapa pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni:
Biasanya, seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik akan menjadi pribadi menyenangkan dan kehadirannya lebih didambakan orang lain.
Karena, tipe kecerdasan emosional ini akan membuat seseorang punya rasa empati, cinta, motivasi, serta mampu menempatkan diri kapan harus sedih atau bahagia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: