Ilustrasi ruang kantor. (Pexels/Startup Stock Photos)
Sebagian pekerja sudah menjalani kebijakan pemerintah untuk Work From Home (WFH) selama 18 hari.
Bila di waktu sebelumnya, WFH menjadi sesuatu yang didambakan oleh banyak pekerja, khususnya karyawan kantoran.
Lalu bagaimana dengan perasaan kamu saat ini, setelah diberi kesempatan WFH lebih dari 2 pekan? Apakah masih terasa menyenangkan atau justru membosankan?
Banyak diantara pekerja yang mulai merindukan suasana bekerja di kantor. Menjalani rutinitas seperti biasa, mulai dari mandi pagi, berjibaku di transportasi, menerobos kemacetan dan semua aktivitas yang kesannya 'menyebalkan'. Tapi siapa sangka ternyata dirindukan.
Inilah hal-hal yang dirindukan oleh mereka pekerja kantoran saat WFH akibat pandemi virus corona mewabah di hampir seluruh dunia.
Sesebal apapun dengan rekan di kantor, tanpa disadari mereka memiliki andil besar untuk mendukung semua aktivitas kamu dari hari ke hari.
"Kadang memang suka merasa sebal dan malas saat datang ke kantor. Perjalanan yang mengurasi tenaga dan emosi, rekan kantor yang memutar musik terlalu kencang, belum lagi obrolan teman atau bos di kantor yang kadang nyelekit. Tapi ternyata semua hal yang tadinya terkesan nggak enak, jadi kangen banget," ungkap Ria Sugianti, pegawai yang bekerja di kawasan Rasuna Said, Jakarta, kepada Indozone, Rabu (1/4/2020).
Makan siang menjadi waktu yang paling menyenangkan bagi semua karyawan. Rileksasi sejenak dari beban pikiran karena pekerjaan, bisa dilakukan saat makan siang. Bahkan, mood yang tadinya berantakan bisa kembali baik usai makan siang.
Meskipun bekerja dari rumah bebas dan nyaman. Tetap saja, keterbatasan internet bisa jadi biang keladinya. Kalau sudah begini kamu pasti jadi kangen banget sama wifi di kantor yang lancar tanpa batas.
Kira-kira momen apa yang paling kamu kangenin dari kantor kesayangan kamu? Tetap semangat dan jaga kondisi selama WFH ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: