Ilustrasi marah. (Pexels/Craig Adderley)
Mempunyai atasan yang baik dan tak galak adalah impian setiap pekerja. Hal ini tentu saja akan menenangkan pikiran dan juga memudahkan jalannya pekerjaanmu selama berada di kantor.
Tapi bagaimana jika ternyata kamu memiliki atasan yang galak dan kerap mencela setiap tugas yang dikerjakan oleh pekerjanya? Langkah apa yang sebaiknya dilakukan agar kamu tetap merasa betah berada di kantor tersebut?
Jika ia kerap memarahimu, kamu harus mengingat dan mencatat setelahnya mengapa ia selalu marah padamu. Bisa jadi cara kerja atau hasil kerjamu bertolak belakang dengan yang atasanmu inginkan. Introspeksilah dirimu agar di waktu mendatang, kamu tak menjadi sasaran kemarahan atasanmu lagi.
Berikutnya, jangan membantah jika ia sedang berbicara ataupun menjelaskan sebuah hal padamu. Jangan pula kamu memotong pembicaraannya meskipun kamu benar. Karena umumnya atasan tak akan terima jika ada pekerjanya yang lebih benar dari dirinya. Hal itu wajar, sebab hampir semua atasan memiliki sifat arogan yang melekat dalam dirinya entah ia sadari ataupun tidak.
Lalu, ketika kamu diberi sebuah tugas oleh atasan galakmu itu, jangan ragu untuk menanyakan kembali padanya jika kamu merasa arahannya kurang jelas. Lebih baik kamu bertanya di awal dan dimarahi, daripada kamu salah mengerjakannya dan atasanmu menganggap dirimu sebagai seorang pekerja yang ‘sok tahu’ karena tak bertanya di awal.
Dan yang terakhir, ambil saja manfaat atau sisi positif dari kegalakan atasanmu tersebut. Percaya saja bahwa di balik sikapnya yang galak, mungkin sebenarnya ia perhatian padamu dan ingin membentukmu menjadi pekerja yang tangguh dan memiliki mental yang kuat dalam bekerja.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: