Tata cara shalat gerhana bulan (pexels/@tima-miroshnichenko)
Dalam Islam, umat Muslim disunnahkan untuk melakukan shalat gerhana bulan jika melihat peristiwa gerhana bulan.
Berbeda dengan shalat sunnah lainnya, tata cara shalat gerhana bulan disertai dengan dua kali ruku pada kedua rakaatnya.
Shalat gerhana bulan boleh dilakukan secara berjemaah dengan suara yang dikeraskan dan boleh juga dilakukan sendiri atau munfarid.
Untuk mendirikan shalat gerhana bulan, berikut ini INDOZONE bagikan tata cara shalat gerhana bulan sesuai sunnah.
Baca Juga: Fakta Unik Gerhana Bulan Terhadap Kehidupan Manusia
Shalat gerhana bulan hendaknya dilakukan saat bulan tertutupi setengah, penuh, hingga kembali pada posisi semula.
Shalat gerhana bulan boleh dilaksanakan secara berjamaah maupun sendirian atau munfarid.
Untuk jumlah rakaat shalat gerhana bulan, terdiri atas dua rakaat.
Umat Muslim yang hendak melaksanakan shalat gerhana, diwajibkan membaca niat shalat gerhana bulan terlebih dahulu.
Berikut ini niat shalat gerhana bulan untuk kamu yang menjadi imam:
Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah SWT."
Bila kamu sebagai makmum, bacalah niat shalat gerhana bulan berikut ini:
Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini makmuman lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT."
Hampir sama dengan shalat sunnah lainnya, shalat gerhana bulan dilakukan sebanyak dua rakaat.
Setiap rakaatnya terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud.
Shalat gerhana bulan diawali dengan niat dan diakhiri salam, serta disunnahkan agar dilanjutkan dengan khotbah.
Inilah langkah-langkah tata cara shalat gerhana bulan bagi umat Islam:
Bila telah selesai mendirikan shalat gerhana bulan, kamu bisa membaca doa setelah shalat gerhana bulan berikut ini.
Inwa al-swamsa walqamara aiatani min aiati al-lwahi iuhawwifu bihima ibadahu wainwahuma la iankasifani limauti ahad faida raaizum kusufa ahadihima fasalwuwa waduwa hatwai iankasifa ma bikum.
Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah, agar hamba takut kepada-Nya. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian seseorang. Maka jika engkau melihatnya, maka shalatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian."
Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan panduan penyelenggaraan shalat gerhana saat pandemi.
Panduan ini sekaligus menjadi upaya untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19.
Berikut ini panduan penyelenggaraan shalat gerhana bulan dari Kemenag:
Itulah tata cara shalat gerhana bulan beserta niat dan doanya. Selamat menunaikan ibadah shalat gerhana bulan bagi umat Muslim.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: