Kategori Berita
Media Network
Jumat, 04 JUNI 2021 • 20:37 WIB

7 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Dunia Bisnis

Perbedaan utang dan piutang (photo/unsplash/@bady)

Walaupun terkesan mirip, ternyata ada beberapa perbedaan utang dan piutang yang wajib diketahui, khususnya bagi pebisnis.

Salah satu perbedaan antara utang dan piutang yaitu utang adalah pinjaman, sedangkan piutang adalah pemberian pinjaman.

Agar lebih memahami istilah utang piutang, berikut ini Indozone bagikan perbedaan utang dan piutang serta contoh utang dan piutang.

Pengertian Utang

Utang adalah pinjaman dari pihak lain, baik berupa uang tunai, barang, jasa, maupun surat berharga.

Dalam arti, utang merupakan hak milik orang lain yang wajib dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati.

Meski utang mengurangi aset dalam bisnis, namun tak selamanya utang bermakna negatif.

Sebab, utang bisa bersifat produktif, jika digunakan untuk kegiatan bisnis yang menguntungkan.

Maka dari itu, utang menjadi pilihan yang tepat dalam bisnis, selama bisa dipertanggungjawabkan.

Pengertian Piutang

Kebalikan utang, piutang adalah pemberian pinjaman kepada pihak lain, baik berupa uang tunai, barang, jasa, maupun surat berharga.

Di dunia bisnis, piutang bisa dalam bentuk penjualan yang belum dibayar lunas, atau tagihan yang belum dibayar sedangkan produk sudah diberikan.

Singkatnya, piutang merupakan hak milik kita yang wajib dikembalikan karena masih ada di tangan pihak lain.

Pada umumnya, piutang terjadi karena orang atau pihak lain tidak bisa melunasi transaksi tepat waktu.

Perbedaan Utang dan Piutang

Ilustrasi uang utang dan piutang (photo/unsplash/@bady)

Ada beberapa perbedaan antara utang dan piutang dalam kegiatan berbisnis yang perlu diketahui oleh para pebisnis.

1. Dari sisi aktivitas

 

Secara pengertian, perbedaan utang dan piutang terletak pada aktivitasnya.

Piutang adalah pihak pemberi hutang atau yang memberikan pinjaman, sedangkan utang adalah aktivitas pinjaman. 

2. Sebutan pelaku utang dan piutang

 

Perbedaan berikutnya terletak pada sebutan untuk pelaku utang dan piutang.
 
Pemilik piutang atau pihak yang memberikan hutang disebut sebagai kreditur. Sementara pihak yang berutang dinamakan debitur.

3. Jenis penggunaan

 

Dalam dunia keuangan, piutang termasuk dalam aktiva lancar.

Aktiva adalah seluruh aset kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat dicairkan dalam uang tunai.  

Sedangkan dalam penggunaannya, utang tergolong sebagai beban.

Sebab pinjaman yang dibebankan debitur harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu. 

4. Perbedaan nilai

 

Perbedaan antara utang dan piutang yang keempat adalah nilainya.

Utang cenderung memiliki nilai negatif, sebab orang yang berutang memiliki beban untuk mengembalikan. 

Akan tetapi, utang dapat menjadi nilai positif jika dimanfaatkan dalam modal usaha.

Lain halnya dengan utang, piutang justru selalu bernilai positif.

Sebab, piutang adalah dana yang dipinjamkan, sehingga termasuk kekayaan yang aktif menghasilkan nilai, meski digunakan orang lain. 

5. Aturan yang berlaku

 

Piutang memiliki aturan lebih kuat dibandingkan utang, karena piutang banyak digunakan di kalangan bisnis besar. 

Tidak sembarang orang atau pihak bisa mendapatkan piutang dari perusahaan atau individual.

Sementara itu, syarat atau aturan utang dinilai lebih ringan.

Biasanya hanya menyertakan data diri dan jaminan untuk memperoleh utang. 

6. Hak milik

 

Perbedaan utang piutang selanjutnya yaitu terletak pada hak milik.

Dalam dunia bisnis, piutang adalah hak milik dari pihak lain yang belum dibayarkan.

Sedangkan utang berarti hak milik pihak atau orang lain yang harus dibayarkan.

7. Jenis bunga

 

Yang terakhir, perbedaan utang dengan piutang terlihat pada jenis bunga yang digunakan.

Penerima piutang dan utang sama-sama memiliki bunga, namun jenisnya aberbeda.

Dalam piutang, jenis bunga disebut sebagai piutang bunga atau Accrued Interest Receivable.

Yakni, bunga dari dana yang dipinjamkan oleh pemberi pinjaman kepada pihak lain.

Sementara dalam utang, peminjam akan dibebankan biaya tambahan sebagai balas jasa kepada pemberi utang, yang disebut beban bunga.

Contoh Utang dan Piutang

Ilustrasi uang utang dan piutang (photo/unsplash/@mufidpwt)

Wealth Management Head OCBC NISP mengatakan, "Dalam bisnis, terkadang utang diperlukan untuk mengembangkan usaha. Karena berutang, akan memberikan dampak terhadap kemajuan bisnis."

Agar kamu semakin memahami perbedaan utang dan piutang, simak contoh utang dan piutang dalam kasus berikut ini.

Contoh Kasus Utang

Misalnya, sebuah bisnis laundry membutuhkan dana agar operasionalnya semakin efektif.

Diperlukan tambahan mesin cuci dan setrika uap agar proses laundry cepat selesai.

Oleh karena itu, pemilik laundry akan meminjam uang atau berutang kepada bank OCBC NISP.

Jenis utang yang diambil berupa kredit usaha dengan bunga 5% per tahun.

Maka, bank OCBC NISP akan memberikan pinjaman dana dengan jaminan sertifikat sepeda motor pemilik.

Pada umumnya, utang akan dicatat dalam neraca keuangan, kemudian dalam laporan tersebut akan diperlihatkan juga tujuan dari peminjaman uang.

Contoh Kasus Piutang

 

Dalam kasus di atas, dapat diketahui bahwa usaha laundry akan menerima pembayaran misalnya sebesar 160 juta dari bank.

Maka, dana sebesar 160 juta yang dipinjamkan kepada pemilik laundry, disebut piutang milik bank.

Yang artinya, pemilik laundry harus mengembalikan dana tersebut sebelum jatuh tempo beserta bunga yang telah disepakati bersama.


Itulah penjelasan lengkap terkait perbedaan utang dan piutang. Walau penamaannya hampir sama, tetapi kedua hal tersebut sangat berbeda. Jadi, jangan sampai salah mengartikan, ya!

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

7 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Dunia Bisnis

Link berhasil disalin!