Ilustrasi letak astronomis Indonesia (photo/pixabay/MichaelGaida)
Letak astronomis adalah letak suatu wilayah yang didasarkan pada posisi garis lintang dan garis bujur pada bumi.
Garis lintang membagi bumi menjadi belahan utara dan selatan. Sementara garis bujur membagi bumi menjadi belahan barat dan timur.
Di Indonesia, letak astronomis sangat memengaruhi zona waktu, iklim, dan fenomena alam.
Simak penjelasan mengenai letak astronomis Indonesia beserta dampak dan keuntungan yang sudah Indozone rangkum berikut ini.
Berdasarkan koordinatnya, letak astronomis Indonesia berada pada 6 derajat Lintang Utara (LU) - 11 derajat Lintang Selatan (LS) dan 95 derajat Bujur Timur (BT) - 141 derajat Bujur Timur (BT).
Adapun batas wilayah Indonesia secara astronomis menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, adalah sebagai berikut:
Letak Indonesia secara astronomis ternyata memberikan pengaruh positif yang menguntungkan.
Adapun keuntungan letak astronomis Indonesia di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tanah yang subur
Indonesia memiliki letak astronomis yang memungkinkan cahaya matahari bersinar sepanjang tahun.
Ditambah lagi tingginya intensitas curah hujan yang turun, menjadikan tanah di Indonesia sangat subur.
Dengan suburnya tanah, maka hasil lahan pertanian dan perkebunan pun meningkat, sehingga perekonomian negara turut berkembang.
2. Kaya akan wisata alam
Dilihat berdasarkan astronomis dan geografis, Indonesia terletak di sekitar ekuator atau garis khatulistiwa.
Kondisi ini membuat Indonesia mempunyai iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Sehingga, di Indonesia terdapat banyak tempat wisata alam seperti laut dan pegunungan yang bisa dikunjungi oleh wisatawan di seluruh dunia.
3. Terdapat hutan hujan tropis
Keberadaan hutan hujan tropis atau hutan hujan tropika, juga dipengaruhi oleh letak astronomis Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa.
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat atau hutan rimba belantara yang tersusun atas berlapis-lapis vegetasi dan sulit ditembus cahaya matahari, sehingga tanahnya selalu lembap atau basah.
Hutan hujan tropis ini berfungsi sebagai sumber oksigen terbesar di dunia yang bisa mengurangi pemanasan global.
Di Indonesia, hutan hujan tropis contohnya yaitu hutan Sumatera dan hutan Kalimantan.
4. Memiliki ragam flora dan fauna
Seperti yang disebutkan di atas, iklim tropis yang dimiliki Indonesia berkat letak astronomis dan geografis, membuat Indonesia punya banyak hutan hujan tropis.
Kondisi hutan hujan tropis sangat ideal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan flora maupun fauna.
Tak heran jika Indonesia memiliki beragam flora dan fauna dengan berbagai jenis.
5. Terhindar dari angin topan
Letak astronomis Indonesia membuat suhu di daerah tropis tinggi namun tekanannya rendah.
Akibatnya, massa udara akan naik secara vertikal ketika melewati daerah khatulistiwa.
Dengan demikian, Indonesia terbebas dari serangan angin topan atau sejenisnya.
Selain membawa keuntungan, letak astronomis Indonesia juga memberikan dampak negatif yang merugikan.
Berikut deretan dampak letak astronomis Indonesia di antaranya yaitu sebagai berikut:
1. Temperatur yang tinggi
Karena letak astronomisnya, Indonesia mempunyai temperatur yang sangat tinggi yaitu berkisar 26°C – 28°C.
Kondisi ini membuat Indonesia memiliki suhu udara yang panas dan iklim tropis.
2. Curah hujan tinggi
Selain temperatur yang tinggi, curah hujan di Indonesia juga tergolong sangat tinggi.
Rata-rata curah hujan di Indonesia berkisar antara 2.000-3.000 mm per tahun.
3. Terjadi hujan zenithal
Temperatur yang sangat tinggi mengakibatkan terjadinya hujan zenithal atau yang dikenal dengan nama hujan ekuator.
Hujan ekuator ini biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks.
4. Memiliki 3 bagian waktu
Dampak letak astronomis menyebabkan Indonesia memiliki tiga pembagian waktu yang berbeda-beda.
Yaitu Waktu Indonesia Timur (WIT), Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Barat (WIB).
5. Terjadi pelapukan bebatuan
Pelapukan bebatuan di Indonesia terjadi sangat cepat. Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan di Indonesia.
Air hujan inilah yang mampu menghancurkan massa bebatuan, sehingga memicu proses pelapukan kimiawi.
Demikianlah penjelasan mengenai letak astronomis Indonesia beserta dampak dan keuntungannya. Semoga bermanfaat!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: