Li Jingwei dipertemukan kembali dengan ibunya. (Sky News)
Memori masa kecil berhasil membawa seorang pria asal China, Li Jingwei kembali bertemu dengan keluarganya. Pria itu sudah terpisah selama 33 tahun karena diculik.
Mengutip dari ECNS, Selasa (4/1/2022), Li bertemu kembali dengan ibunya pada hari pertama di tahun 2022. Keduanya bertemu di Lankao, Provinsi Henan di China Tengah.
“Aku pikir aku tidak pernah bertemu kamu lagi nak,” kata ibunya penuh haru.
Li pun tak menyangka bisa bertemu kembali dengan sang ibu. Ia terdorong untuk mencari kembali keluarganya setelah mendengar kabar banyak anak-anak korban penculikan yang berhasil bersatu kembali dengan keluarganya.
Setelah mendengar kabar itu, ia membagikan video di aplikasi Douyin, yang dikenal sebagai TikTok di luar China. Lewat video yang dibagikannya pada 15 Desember tersebut, ia menunjukkan peta yang menggambarkan lanskap kota kelahirannya yang ia gambar berdasarkan ingatan masa kecilnya.
Baca juga: Mengharukan, Bocah Ini Rela Gendong Temannya yang Tak Bisa Jalan Agar Ikut Bermain
Li menggambar peta itu meski tidak mengingat nama tempat kelahirannya maupun nama jalannya. Ia mengira akan memakan waktu beberapa tahun untuk menemukan keluarganya.
Namun yang mengejutkan, tak lama setelah itu, ia menerima petunjuk tentang ibunya. Polisi menghubungi Li dan menyebut telah menemukan keluarganya.
Polisi mencocokan peta yang digambar Li dengan sebuah desa kecil dan seorang perempuan yang mengaku kehilangan putranya. Perempuan itu tinggal di Zhoukou, Provinsi Henan.
Polisi kemudian mengonfirmasi hubungan kekeluargaan melalui tes DNA. Beberapa hari sebelum bertemu tatap muka, mereka pun sempat berbicara secara virtual.
"Ibuku menangis begitu aku menelepon. Setelah video call, aku mengenalnya sekilas. Ibuku dan aku memiliki bibir yang sama, bahkan gigiku,” sambungnya.
Hampir semua yang diingatnya selama percakapan mereka benar.
“Semuanya sama, termasuk rumah dalam gambar saya, yang sekarang masih sama, hanya saja tidak berpenghuni,” kata Lin lagi.
Li juga bercerita, sejak hari penculikannya dia sering menggambar kampung halamannya di tanah dengan tongkat agar tidak melupakan tempat kelahirannya.
"Saya tidak menyangka akan menemukan keluarga saya secepat ini. Ketika saya melihat keluarga saya pada hari pertama tahun baru, saya merasa seperti dilahirkan kembali,” ucapnya.
Li sendiri diculik dari kampung halamannya di Zhaotong, barat daya Provinsi Yunnan, ketika berusia empat tahun. Ia dibawa ke sebuah keluarga di Lankao, kota yang jaraknya 1.600 kilometer dari kampung halamannya.
Kemudian, pasangan berusia 40-an memberikannya beberapa pakaian baru dan membawanya dalam perjalanan kereta api yang berlangsung sehari semalam sebelum menyerahkannya kepada keluarga angkat yang memperlakukannya dengan baik.
"Mereka mengajari saya prinsip-prinsip menjadi manusia sejak saya masih kecil, sehingga saya bisa belajar keras dan menjadi orang yang berguna di masa depan," ungkapnya.
Sebelumnya, penculikan anak seperti Li adalah kasus yang kerap terjadi. Dari Januari hingga November, badan keamanan publik China telah menyelesaikan lebih dari 290 kasus penculikan dan menemukan 8.307 anak di bawah kampanye untuk menemukan orang hilang yang diluncurkan pada awal 2021.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: