Sulatmi, perajin tas anyaman plastik. (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)
Hampir seluruh pelaku usaha terpukul karena Covid-19, tapi itu enggak berlaku bagi perajin tas anyaman dari bahan rotan plastik atau jali-jali di Ponorogo, Jawa Timur. Mereka justru kebanjiran orderan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Terlebih adanya imbuan dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo agar Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun istrinya memakai produk UMKM seperti tas anyaman dibanding tas branded. Sulatmi salah satu perajin tas anyaman yang merasakan dari manisnya kebijakan tersebut.
Dibantu suami dan 60 perajin, Sulatmi setiap hari memproduksi tas di rumahnya yang terletak di Desa Campursari, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Memulai usaha pada 2006, baru dua tahun ini atau tepatnya sejak pandemi Covid-19, permintaan tas buatan Sulatmi meningkat.
Awalnya, ia membuat tas berbahan rotan dan kaca, namun peminatnya enggak terlalu banyak. Ia kemudian memutuskan untuk menggunakan bahan jali-jali atau rotan plastik sebagai bahan baku tasnya.
"Dulu bahan bakunya rotan sintetis mengambil dari pabrik di Ngawi. Sekarang dari Surabaya," kata Sulatmi pada Tim IDZ Creators pada Jumat (7/1/2022).
Memproduksi dan menjual tas anyaman juga mengalami ada pasang surutnya. Biasanya omzet dari bisnis tas Sulatmi mengalami penurunan pada bulan Desember hingga Maret. Namun, omzet akan kembali naik pada April hingga November. Jika dirata-rata ada 6.000 tas setiap bulan yang terjual. Bahkan Sulatmi juga menerima pesanan dari luar negeri.
"Ada yang ke Jepang juga. Tapi paling banyak memang ke Bali dan Makassar. Juga dibeli oleh ibu-ibu pejabat di Ponorogo. Waktu Bu Risma ke sini, juga ada yang ambil buat Bu Risma (Menteri Sosial),” tambahnya.
Produk tas Sulatmi mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita juga sering memakai tas anyaman buatan Sulatmi.
“Saya sudah memulai memakainya, Ibu Bupati, Susilowati juga memakai ini. Ini bisa menambah kegiatan ibu-ibu dan tentunya membangkitkan ekonomi Ponorogo,” kata Lidyarita.
Tas anyaman Sulatmi selalu menjadi souvenir jika ada pejabat negara yang berkunjung ke Ponorogo. Contohnya kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan istri Wakil Gubernur Jawa Timur Arumi Bachshin. Harga tas buatan Sulatmi sangat terjangkau, yakni berkisar mulai Rp20 ribu hingga Rp100 ribu.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: