Tradisi Gigi Runcing sebagai Tanda Kecantikan Wanita di Mentawai Kini Tak lagi Wajib

Tradisi gigi runcing di Mentawai. (Instagram/@wisatasekolah)

Beberapa di antara kita mungkin tidak asing dengan tradisi gigi runcing. Ya, tradisi ini masih dilakukan oleh beberapa wanita Suku Mentawai, Sumatera Barat. Tradisi ini biasanya akan dilakukan ketika wanita sudah dewasa.

Proses meruncingkan gigi memerlukan waktu yang cukup lama. Tak hanya itu, proses ini juga sangat menyakitkan karena tidak menggunakan obat bius sama sekali. Tapi, untuk terlihat cantik, wanita di Suku Mentawai tak takut untuk melakukan tradisi unik tersebut.

Tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu ini, harus dilakukan para wanita agar diakui sebagai wanita dewasa yang cantik. Semakin runcing gigi, maka semakin cantik dan menawan wanita-wanita itu.

Baca juga: Selain Kembang Api dan Ciuman, Ini 5 Tradisi Tahun Baru di Berbagai Negara yang Absurd

Jadi, tidak heran jika tradisi ini sangat dinanti-nanti oleh para wanita di Suku Mentawai.

Seiring dengan perkembangan zaman, kini tradisi gigi runcing tidak lagi menjadi suatu kewajiban untuk dilakukan oleh para wanita di Mentawai. Hanya istri orang terhormat di kalangan Mentawai saja yang masih melakukan tradisi gigi runcing.

Tak hanya dikenal sebagai simbol kecantikan wanita, tradisi unik ini memiliki makna tersendiri yang tak ada kaitannya dengan kecantikan.

Wanita Mentawai percaya bahwa dengan meruncingkan gigi, tubuh dan jiwa mereka terjaga dalam keseimbangannya.

Proses meruncingkan gigi sendiri tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang, yang bisa melakukannya hanya ketua adat Suku Mentawai. Sementara alat yang digunakan ialah sebilah perangkat dari kayu atau besi yang sudah diasah sampai tajam.

Artikel Menarik Lainnya:

• Selain Kembang Api dan Ciuman, Ini 5 Tradisi Tahun Baru di Berbagai Negara yang Absurd
• Jangan Sepele, 6 Tradisi Unik Ini Masuk dalam Warisan yang Dilindungi oleh UNESCO
• Nyethe, Budaya Melukis Rokok dengan Ampas Kopi di Tulungagung