Kategori Berita
Media Network
Selasa, 22 FEBRUARI 2022 • 16:24 WIB

Rusia Vs Ukraina Diambang Perang, Situasi Terkini Diungkap WNI yang Tinggal di Ukraina

Benni Sitanggang bersama keluarganya di Ukraina. (Youtube/Benni Sitanggang)

Di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina usai Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah di Donbass yakni Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk ( LPR), situasi di Ukraina masih berjalan seperti biasa.

Situasi terkini diungkap seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Benni Sitangggang. Benni kini sudah menetap di Ukraina dan menikahi wanita setempat. Saat ini dia tinggal di Kota Ternopil.

Kendati dihantui dengan perang dengan tetangganya, Rusia, namun kehidupan di Ukraina masih tetap berjalan normal. Orang-orang masih bebas keluar menghabiskan waktu bersama keluarga di tempat publik.

Jalan-jalan pun masih terlihat ramai dengan orang-orang. Tidak ada panic buying yang kemungkinan bisa menambah masalah.

Orang-orang masih menjalankan aktivitasnya seperti biasa, pergi ke restoran atau memancing ikan di danau yang membeku.

Alun-alun Kota Ternopil, Ukraina terlihat masih ramai dengan orang-orang. (Youtube/Benni Sitanggang)

 

"Lihat orang-orang masih melakukan aktivitas seperti biasa. Ada pameran untuk anak-anak bermain. Coffe shop masih buka. Di sana restoran. Toko-toko elektronik juga masih buka. Jadi masih menjalankan aktivitas seperti biasa," kata Benni melalui vlognya Benni Sitanggang seperti yang dikutip Indozone, Selasa (22/2/2022).

Cuaca saat itu kata Benny lagi musim dingin. Temperatur 3 derajat celcius. Cukup dingin bagi dirinya orang Indonesia yang biasanya terbiasa dengan cuaca panas.

Katanya, saat ini aktivitas banyak dihabiskan kumpul bersama keluarga atau teman-teman di restoran atau di rumah. Karena cuaca dingin tadi.

Tampak jalanan masih ramai dengan lalu lalang warga yang menjalankan aktivitas seperti biasa. (Youtube/Benni Sitanggang)

 

"Ini orang banyak sekali. Parkiran juga masih banyak. Jadi masih aman, oke," katanya.

Terlihat melalui video yang dibagikan, transportasi umum baik bus atau kendaraan lainnya masih beroperasi seperti biasa.

Dia pun mengakui mental warga Ukraina yang tidak panik di tengah ancaman invasi Rusia. Menurutnya mereka tetap tenang menghadapi perang yang berkecamuk di Ukraina bagian timur, tepatnya di Donbass.

"Saya salut dengan mental orang Ukraina. Tetap tenang, tapi tetap waspada ya. Mereka itu tidak terlalu khawatir atau panik sekali. Jadi mereka tetap menjalankan aktivitas seperti biasa," ujarnya.

Tidak hanya di Ternopil, di ibu kota, Kiev juga masih terlihat aktivitas berjalan seperti normal.

Benni memperlihatkan sebuah video yang dibagikan oleh WNI kepadanya. Dalam video itu, tampak kondisi mal terlihat masih ramai dengan orang-orang. Jalananan juga masih dilalui warga Ukraina seperti biasa.

Diketahui Rusia secara sepihak akan mengakui kemerdekaan wilayan Donbass.

Melalui Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa Moskow akan mengakui dua republik Donbass yang memisahkan diri di timur Ukraina sebagai negara berdaulat akibat kebuntuan militer di jalur kontak senjata yang terus meningkat.

Putin sendiri menandatangani dekrit terkait rencananya itu lalu berbicara sebagai bagian dari pidato yang disiarkan televisi Rusia pada Senin malam.

Bunyi dekrit itu: “Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya dibuat sejak lama untuk segera mengakui Donetsk (DPR) dan Lugansk ( LPR) Republik Rakyat.”

Putin kemudian meminta Anggota Parlemen untuk mendukung dekrit terkait dengan kemerdekaan kedua wilayah itu, seperti yang dilansir Russia Times.

Menurut Putin langkah itu ditempuh akibat langsung dari kegagalan perjanjian Minsk 2014, yang dirancang untuk mengakhiri pertempuran.

“Mereka tidak tertarik pada solusi damai – mereka ingin memulai Blitzkreig,” klaimnya. “Setiap hari mereka mengumpulkan pasukan di Donbass,” lanjut Putin.

Pada saat yang sama, dia mengecam Ukraina karena “nasionalisme ekstrem”, “Nazisme”, dan “Russophobia,” menunjuk pada penutupan outlet berita berbahasa Rusia, dan undang-undang yang menurutnya mendiskriminasi penutur bahasa Rusia.

Mantan anggota KGB itu menuduh bahwa Kiev mengirim penyabot untuk menargetkan infrastruktur Rusia, dan berusaha untuk "menyeret negara-negara asing ke dalam konflik dengan negara kita."

Ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO, menurut Putin sebagai ancaman serangan langsung terhadap Rusia.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Rusia Vs Ukraina Diambang Perang, Situasi Terkini Diungkap WNI yang Tinggal di Ukraina

Link berhasil disalin!