Momen Susi Pujiastuti Disemprot Erick Thohir Tepergok Merokok di Mandalika, Balik Kritik

Mantan Menteri Susi Pujiastuti komplain ke Erick Thohir. (Foto/IG/Erick Thohir)

Ada satu momen menarik saat Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti tepergok merokok, hingga ditegur Menteri BUMN Erick Thohir.

Saat itu Susi tidak bisa ngomong apa-apa saat Erick Thohir menyemprotnya di belakang paddock MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022).

"Gak boleh merokok di sini, dekat bensin," ujar Erick kepada Susi yang saat itu sedang merokok seperti dalam video yang diunggah Erick melalui akun Instagramnya, Minggu (20/3/2022).

Mendengar teguran itu, Susi tampak terbengong saja sambil memegang sebatang rokok di bagian jemarinya.

Tampak dia menggerutu karena teguran koleganya itu saat berada dalam kabinet kerja periode pertama Presiden Jokowi 2014-2019.

Namun Susi yang memang dikenal sebagai sosok perokok begitupun saat menjadi menteri, tampak tak peduli. Sudah menjadi kebiasaannya.

Pada momen selanjutnya ketika berjumpa kembali di sebuah koridor di ruangan VVIP dekat paddock Sirkuit Mandalika, Susi balik mengkritik kalau di ruangan tidak disediakan tempat untuk merokok.

"Aku mau komplain, smoker has no place. Tadi saya kepergok sama pak Erick Thohir, lagi ngerokok di bawah tangga," katanya.

Lalu Susi mengatakan sambil bercanda kalau komplainnya itu banyak ditonton oleh pasang mata.

"Ditonton sama sopir-sopir truk," keluh Susi.

Namun secara keseluruhan terkait dengan penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Susi memberikan pujian hingga saat ini bisa menyaksikan para pebalap internasional berlaga di sana.

"Setahun lalu saya kemari. Shooting Susi cek ombak. Belum ada apa-apa. Sekarang luar biasa," kata Susi.

Tidak ada bus penjemputan

Tidak hanya Susi yang mengeluhkan soal fasilitas di Mandalika, para penonton juga mengeluhkan tak ada bus penjemputan usai penyelenggaran even itu.

Sejumlah penonton di Sirkuit Mandalika, terpaksa pulang jalan kaki sampai area parkir, karena shuttle  bus yang akan melakukan penjemputan terjebak macet.

Pantau di lokasi, Minggu, seperti yang dilansir ANTARA, setelah balapan selesai, ratusan penonton ke luar melalui terowongan satu kemudian berjalan menuju posko penjemputan penonton.

Namun, setelah sampai di sana tidak ada bus yang antre untuk menjemput penonton yang akan pulang, sehingga mereka diarahkan untuk naik bus di depan sirkuit, namun tidak ada kendaraan bus yang menjemput penonton.

Beberapa warga sempat bertanya kepada petugas, namun mereka tetap diarahkan untuk menunggu, karena shutlle bus terjebak macet setelah mengantar penonton sebelumnya ke area parkir Barat.

Sehingga para penonton harus berjalan kaki dan penonton lainnya masih menunggu di depan pintu Sirkuit Mandalika.

Selain itu, terlihat beberapa penonton berjalan kaki menuju area parkir barat dan sebagian dibawa menggunakan truk bus polisi, sehingga mereka bisa sampai dengan cepat menuju parkir barat.

"Tidak ada bus, kita disuruh jalan ke depan, tapi tidak ada juga bus yang menjemput," kata Dinda salah satu penonton asal Bekasi.

Hal yang sama dikatakan Dedi penonton asal Praya Timur, Lombok Tengah menyatakan, dirinya bersama temannya harus berjalan kaki menuju parkir barat, karena saat menuju Sirkuit menggunakan shuttle bus.

Sehingga kendaraan yang digunakan bersama temannya diparkir di area Masjid Nurul Bilad.

"Harus jalan kaku, tidak ada bus yang jemput," katanya.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, shuttle bus yang telah disiapkan untuk akomodasi transportasi para penonton MotoGP sedang kejar-kejaran untuk jalan menjemput penonton.

Namun, bus tidak bisa bergerak karena kejebak macet di depan Sirkuit Mandalika.

"Bus tidak bisa bergerak, karena kejebak macet di depan Sirkuit Mandalika," kata Artanto di Mandalika.

 Artikel Menarik Lainnya:

• Raffi Ahmad Umumkan Mega Proyek 24 Ribu Lahan Tanah di Metaverse, Silahkan Beli, Mau?
• Jelang Ramadan, Polda Sumut Razia Besar-besaran Kerahkan 1.777 Personil Gelar Pekat Toba
• Hadapi Rasisme, Luar Biasa Perjuangan Eka Pratama Jadi Kepala Chef di Resto Burj Khalifa