Pena contekan mahasiswa hukum. (Yolanda de Lucchi/Twitter)
Cara unik yang dilakukan mahasiswa sekolah hukum menyembunyikan bahan contekan dengan mengukir tulisan di dalam selusin pena.
Yolanda de Lucchi, seorang guru di Universitas Malaga, di Spanyol, baru-baru ini membagikan beberapa foto yang sangat menarik di akun Twitter-nya.
Dia tampaknya sedang membersihkan laci-lacinya ketika dia menemukan salah satu metode curang yang cenderung lebih cerdik yang dia sita dari mahasiswanya.
Salah satu muridnya mencoba menyontek saat ujian dengan cara menggoreskan bahan kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) pada sebelas buah pena.
Baca juga: Viral Ujian Diawasi 10 Ribu Netizen TikTok, Gak Bisa Nyontek
Kalau dilihat dari dekat memang pena tersebut tampak sebuah karya artistik hasil keterampilan tangan. Namun kalau diperhatikan dengan lebih teliti, pena-pena tersebut tertulis bahan ujian. Teknik menyontek yang menarik bukan?
“Itu merupakan hukum acara pidana yang tertulis dalam pena. Seni apa!” twet guru bahasa Spanyol, menambahkan tagar "lembar contekan tidak seperti dulu".
Dia hanya membagikan foto-foto itu untuk menunjukkan kepada sesama guru tentang kecerdikan murid-muridnya, tetapi tweet itu kemudian menjadi viral.
Postingannya disukai lebih dari 280.000 netizen di Twitter saja, serta puluhan ribu retweet.
Menariknya, salah satu orang yang membalas cuitan viral Yolanda de Lucchi mengaku mengenal siswa yang membuat dan mencoba menggunakan pulpen untuk menyontek.
Dia kemudian memposting foto pulpen lain yang digunakan untuk menyontek yang diduga dibuat oleh pelaku.
“Halo Yolanda. Saya mengenal penulis karya yang luar biasa itu dengan sempurna. Faktanya, dia telah mengizinkan saya, mengabaikan namanya, secara logis, untuk menunjukkan kepada Anda lebih banyak lagi bahwa dia masih menyimpannya di rumah,” tulisnya di Twitter.
“Teknik yang digunakan oleh seniman itu, seperti yang dia sendiri katakan kepada saya, adalah menggunakan teknik jarum untuk menggoreskan tulisan di permukaan penda. Itu membuatnya sangat mudah untuk membuat sketsa di atas pena," katanya.
Haciendo orden en mi despacho he encontrado esta reliquia universitaria que confiscamos a un alumno hace unos años: el derecho procesal penal en bolis bic. Que arte! #laschuletasnosoncomoantes pic.twitter.com/3J4LMn0RQF
— Yolanda De Lucchi (@procesaleando) October 5, 2022
Gonzo, teman pelaku, juga memposting foto alat sketsa dan menambahkan bahwa temannya akan mengatur pena agar lebih mudah dan tidak mencolok untuk dibaca selama ujian.
Lembar contekan yang diukir secara artistik menarik banyak perhatian di media sosial, dengan banyak yang memuji sang pelaku yang membuat pena sebagai alat untuk menyontek.
Sementara yang lain mengklaim bahwa akan lebih mudah untuk belajar menghadapi ujian daripada menggoreskan semua tulisan itu di atas pena.
De Lucchi sendiri memuji muridnya, bahkan jika dia gagal ujian pada tahun itu.
“Itu tidak bisa terjadi hari ini,” tulis guru itu. “Sekarang siswa tidak akan berusaha untuk memiliki lembar contekan yang begitu rinci untuk ujian. Mereka hidup dengan cuma mengklik tombol dan membuatnya bisa terjadi secara instan; yang tidak mungkin dilihat hari ini.”
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: