Kategori Berita
Media Network
Rabu, 21 DESEMBER 2022 • 16:29 WIB

Ya' Kurniawan, Musisi Pontianak Sukses Konser di Prancis, Kisah Hidupnya Menyentuh Banget

Ya' Kurniawan, pemain biola asal Pontianak yang kini meniti karir di Prancis. (Dok. Pribadi)

Ya’ begitulah ia disapa. Lahir di Ngabang, Kota Pontianak, pemuda berusia 27 tahun ini memiliki nama lengkap Ya’ Kurniawan. Ya’ lulus dari program Sarjana Pertunjukan Seni di Universitas Tanjungpura Pontianak. 

Saat ini Ya’ tinggal di Poitiers Prancis dan merupakan mahasiswa baru program Bahasa Prancis (Diplôme Universitaire d’Études Françaises) di Poitiers. Ya’ merupakan pemain biola dan bakat ini pula yang membuatnya kini berada di Poitiers, Prancis.

Ya' bermain biola bersama Parsley Music Band di Pontianak Tahun 2022. (Dok. Pribadi)

Sejak SMA Ya’ sudah menyukai musik dan tergabung di grup band sebagai vokalis. Sesekali Ya’ bermain gitar, bass, dan juga drum. Saat kuliah, barulah Ya’ mulai belajar alat musik lebih serius dan memilih biola untuk ditekuni. Ya’ mulai belajar biola sejak awal kuliah di program sarjana. 

Tidak butuh waktu lama, dalam setahun Ya’ sudah mahir bermain biola dan tampil dalam berbagai orkestra, festival musik, pagelaran seni budaya, dan peringatan HUT Kemerdekaan RI baik ditingkat daerah maupun nasional.

Tahun 2015, Ya’ mewakili Indonesia dari perwakilan Kalimantan untuk tampil di Bandung pada Konferensi Asia Afrika. Tahun 2018, Ya’ menjadi salah satu pemusik etnik Pesparawi Nasional ke 12 di Pontianak. 

Ya’ juga terpilih sebagai pemusik mewakili Kalimantan Barat dalam Festival Tari Nusantara di TMII Jakarta pada tahun 2019. Di tahun yang sama, Ya’ tampil di Gedung Kesenian Jakarta sebagai pemusik dalam acara “Gelar Tari Remaja”.  

Ya' bersama tim pemusik etnik di Pesparawi Nasional ke 12 Tahun 2018 di Pontianak. (Dok. Pribadi)

Di Pontianak, Ya’ tergabung dalam grup musik Boedjang Project Music. Bersama grup musiknya ini, sudah tak terhitung banyaknya Ya’ tampil sebagai pemain biola di panggung-panggung musik di Pontianak. 

Selain biola, Ya’ juga bisa bermain piano meski tidak semahir memainkan biola. Ya’ juga memainkan alat musik tradisional Dayak yaitu dau serta alat musik tradisional Melayu seperti beruas, rebana, dan Tahar. Multi talenta sekali Ya’ ini ya.

Ya' di Poitiers Prancis. (Dok. Pribadi)

Perjalanan Ya’ hingga sampai ke Poitiers tidak lepas dari peran orang tua angkatnya yang sudah dikenalnya sejak tahun 2016. Ibu angkat Ya’ bernama Marlene Autain Belly merupakan dosen Etnomusikologi di Universite de Poitiers sekaligus sebagai koordinator hubungan internasional antara Universitas Poitiers dan Universitas di Indonesia salah satunya Universitas Tanjungpura Pontianak. 

Ya’ pertama kali bertemu ibu angkatnya ketika Marlene sedang berkunjung ke Indonesia salah satunya di Pontianak untuk keperluan kerja terkait musik. Marlene sangat terkesan dengan bakat Ya’ dalam bidang musik. 

Ya' bersama orang tua angkatnya di Prancis. (Dok. Pribadi)

Ya’ yang sudah tidak memiliki ibu kemudian diangkat menjadi anak dari Marlene. Setelah lulus S1, Ya’ disarankan untuk melanjutkan studinya di Poitiers Prancis oleh ibu angkatnya. Ya’ kemudian tinggal bersama orang tua angkatnya dengan biaya penuh dari mereka. 

”Saya tinggal dengan mereka selama pendidikan di sini. Saya punya dua kakak angkat, tapi mereka sudah menikah dan enggak tinggal di sini lagi. Jadi sekarang Saya tinggal bertiga sama mama dan papa. Mereka memperlakukan saya sangat baik, boleh dibilang sudah kayak anak kandung sendiri," ujar Ya' saat diwawancarai Z Creators, Nida Asma Amaniy

Enggak hanya itu, orang tua angkat Ya' juga memenuhi semua kebutuhannya selama di Prancis. Mereka juga memiliki toleransi yang besar terhadap agama Ya'.

"Saya diajarin gimana menyetir di sini yang berbeda dengan di Indonesia. Sampai akhirnya saya bisa nyetir dan pergi ke kampus sendiri. Untuk musik dan bakat, saya gabung grup musik di sini, main musik bareng, dikenalin banyak musisi di sini oleh mama saya dan juga belajar dengan salah satu Luthier (pakar alat musik bersenar) di Nantes,” imbuhnya. 

Ya' dan teman-temannya saat latihan biola di Conservatoire a Rayonnement Regional de Grand Poitiers Poitiers. (Dok. Pribadi)

Alasan lain Ya’ melanjutkan pendidikannya di Poitiers selain keberadaan keluarga angkatnya ialah karena Université de Poitiers merupakan salah satu yang tertua di Eropa. Dimana di Eropa, perkembangan musik sangat bagus terutama musik klasik. 

Poitiers memiliki conservatoire atau lembaga pendidikan menengah dan tinggi di bidang musik, paduan suara, ansambel, dan orkestra. Menurutnya, hal tersebut sangat penting untuk membantu pembelajaran dan perkembangan bakatnya dalam bermain musik khususnya biola. 

Setiap hari Jumat, Ya’ berlatih dan bermain biola di Conservatoire à Rayonnement Régional de Grand Poitiers bersama para pemain biola setempat. Mereka juga rutin tampil dalam konser orkestra di Kota Poitiers. Ya’ merupakan satu-satunya pemain biola yang bukan orang Prancis. 

Ya' dan teman-temannya saat latihan biola. (Dok. Pribadi)

Selain itu, Ya’ juga belajar dan berlatih musik tradisional Prancis di rumah teman ibu angkatnya. Saat ini fokus Ya’ adalah memperdalam kemampuan Bahasa Prancis agar karirnya sebagai pemain biola di Prancis bisa melejit. Meski berbicara dalam Bahasa Prancis untuk sehari-hari Ya’ sudah tidak kesulitan, namun pendidikan formal bahasa ia perlukan. 

Ya’ memiliki impian untuk dapat bergabung dan bermain biola di grup orkestra ternama di Prancis. Saat ini Ya’ fokus meningkatkan skill bermain biolanya agar suatu saat siap mengikuti seleksi untuk terjun ke kancah internasional. 

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Ya' Kurniawan, Musisi Pontianak Sukses Konser di Prancis, Kisah Hidupnya Menyentuh Banget

Link berhasil disalin!