Ilustrasi orang marah. (Freepik)
Selama ini banyak yang menganggap bahwa marah-marah tidak bisa menahan emosi bisa langsung membatalkan puasa. Selama puasa Ramadan memang dianjurkan untuk menahan emosi.
Tapi, bukan berarti ketika kelepasan marah karena suatu hal akan langsung membatalkan puasa tersebut. Hanya saja, kualitas ibadahnya bakal berkurang, dalam artian bisa mengurangi pahala puasa.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hal-hal yang bisa merusak pahala puasa. Mulai dari makan dan minum dengan sengaja, berhubungan seksual suami-istri di siang hari hingga kumur-kumur pakai minuman manis.
Baca juga: Hukum Puasa tapi Meninggalkan Salat dan Tidak Menutup Aurat, Hati-hati Dosa Besar
"Hal pertama yang langsung bisa menggugurkan nilai puasanya disebut dengan segala hal yang membatalkan puasa, makan batal, sengaja minum juga batal, berhubungan seks suami-istri siang hari batal. Kumur-kumur pakai sirup juga batal," kata ustaz Adi Hidayat sambil menyelipkan candaan dalam ceramahnya.
Orang-orang yang berpuasa juga diingatkan untuk tidak berkata kotor dan berbuat tidak pantas.
Baca juga: Hukum Salat Tarawih saat Ramadan, Lebih Baik 11 atau 23 Rakaat?
"Kalau ada orang yang berpuasa jangan berkata-kata kotor. Jangan berbuat yang tidak pantas. Itu dosa sih langsung enggak. Cuman membuat orang lain berpeluang dosa," sambungnya.
Singkatnya, selama berpuasa dianjurkan untuk mengurangi hal-hal negatif yang berpotensi mengurangi pahala. Misalnya seperti bergosip hingga berdusta.
Menurutnya, enggak sedikit orang puasa yang tidak mendapat apa pun dari puasanya kecuali lapar dan haus saja.
"Hadits kudsi yang lain Allah tidak membutuhkan puasa seseorang yang memperbanyak dosa dalam puasanya," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: