Momen Para Bocil Bukber Sederhana di Depan Rumah Bikin Iri, Netizen Pada Mau Join

Momen para bocil bukber. (TikTok/@bobymeow12)

Buka bersama atau yang akrab kita sebut dengan bukber sudah jadi tradisi setiap tahunnya saat bulan puasa tiba. Bukber biasanya akan jadi momen silatuhrahmi untuk bertemu teman atau saudara jauh.

Meski umumnya bukber banyak dilakukan orang dewasa, tapi para bocil ini juga enggak mau ikut ketinggalan bukber bersama teman-temannya.

Baca juga: Intip Momen Pemain Chelsea dan Liverpool Bukber di Pinggir Lapangan

Momen para bocil bukber dengan menu sederhana di depan rumah viral setelah videonya dibagikan oleh pengguna TikTok @bobymeow12.

"Hai, Guys kita lagi bukber berempat doang, gak pada datang," kata salah satu bocil yang merekam video.

Dilihat dari video tersebut, para bocil itu bukber di depan rumah dengan beberapa menu sederhana, seperti kurma, es buah, empek-empek, capcay dan ayam.

Kalau biasanya orang-orang bukber dengan outfit paling keren, tapi keempat bocil ini hanya menggunakan piyama.

Video yang diposting lima hari lalu itu viral, lebih dari 2,5 juta pengguna TikTok sudah menonton video tersebut.

Tidak sedikit pula netizen yang iri dengan momen tersebut, karena menilai bukber para bocil itu tidak hanya sekedar wacana.

Baca juga: Gaya Al Ghazali Bukber Pakai Gamis dan Kalungkan Sorban: Cristiano Ronaldo Versi Muslim

"Seenggaknya rencana mereka terlaksana, bukan sekedar wacana," komentar salah satu pengguna TikTok.

"Teman-teman gua wacana semua, join sini aja kali ya," komentar netizen lainnya.

"Kalau bukbernya kayak gini mah mau join," tambah netizen lainnya yang ingin ikutan join.

Bukber memang salah satu momen yang ditunggu saat bulan puasa, tapi tidak mudah untuk membuat jadwal dengan teman-teman, yang pada akhirnya bukber hanya wacana.

Artikel Menarik Lainnya:

• Santap Mie Kwah Sambil Nikmati Suasana China Kuno di Pengyu Kopitiam Malang
• Waduh, Lampu Merah di Parepare Diserbu Badut, Dari Mana Asalnya Ya?
• Viral Pendaki Wanita Santai Lempar Sampah ke Semak-semak Gunung, Tuai Pro dan Kontra