Senbazuru, Origami bangau dalam tradisi Jepang. (Z Creators/Ghislaine Catharina Adikusuma).
Origami telah menjadi bagian dari kehidupan kita sejak awal kita berada di taman kanak-kanak. Entah itu diperkenalkan oleh guru, teman, saudara, atau orang tua, melipat origami merupakan salah satu kegiatan yang mengasah kreativitas kita pada masa kanak-kanak.
Mulai dari kegiatan melipat origami, kita jadi mengetahui cara membuat pesawat, kapal, kupu-kupu dan bentuk kreasi origami lainnya. Salah satu kreasi origami yang tidak asing bagi kita semua tentunya adalah origami burung bangau. Kreasi ini tidak jarang juga menjadi simbolik dari kreasi origami tersendiri hingga menjadi cover produk-packaging kertas origami yang dijual di pasaran.
Namun, tahukah kalian asal mula dari origami bangau ini? Berasal dari mitos Jepang, origami bangau merupakan awal mula dari sebuah tradisi jepang yang bernama Senbazuru.
Baca Juga: Isi Waktu Luang Membuat Origami Bintang Keberuntungan, Ada Mitos Jepang Jika Sampai 1.000
Masyarakat Jepang memercayai bahwa bangau merupakan sosok hewan mulia yang dapat hidup seribu tahun. Oleh karena itu, melipat seribu bangau kertas kerap dilakukan bagi mereka yang memiliki harapan atau doa yang ingin dikabulkan, terutama doa untuk mereka agar hidup sehat berumur panjang dan lekas sembuh dari penyakit tertentu.
Kemudian, masyarakat Jepang juga percaya bahwa bangau merupakan hewan yang setia dengan pasangannya sehingga sosok bangau dilambangakan sebagai suatu simbol keharmonisan dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Hal itulah yang juga menjadi alasan senbazuru dilakukan oleh mereka yang ingin mengadakan pesta pernikahan sebagai simbol cinta dan hubungan yang bahagia.
Di Jepang juga terdapat kisah nyata yang identik dengan melipat burung bangau, yaitu kisah seorang perempuan bernama Sadako Sasaki yang mengidap penyakit mematikan ‘leukemia’ akibat paparan radiasi bom Hiroshima. Perempuan yang berusia 12 tahun tersebut pun membuat origami bangau selama masa pemulihannya sebagai lambing harapan agar ia dapat sembuh dari penyakit leukemia.
Namun, Sadako hanya berhasil membuat hingga 664 origami bangau dan tertidur selamanya. Ia dikuburkan bersama dengan 1000 bangau kertas yang dibantu diselesaikan oleh teman-temannya.
Untuk mengenang hal tersebut, para pelajar khususnya sanak saudara Sadako menggalang dana untuk membangun patung Sadako yang memegang bangau emas di Hiroshima Peace Memorial Park. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa bangau memegang simbolik yang sangat penting di Jepang.
Meski kelihatannya kompleks, melipat origami bangau sama sekali tidak sulit dan dapat dimulai kapan saja. Bahan yang dibutuhkan pun hanyalah kertas origami atau kertas motif berbentuk persegi.
Baca Juga: KitKat Japan Memproduksi Kemasan Plastik Yang Bisa Dilipat Origami
Begitulah cara melipat origami bangau yang menjadi langkah awal senbazuru. Tradisi melipat 1000 bangau ini dapat kalian lakukan sendiri maupun bersama teman keluarga pada waktu luang dan semoga keberuntungan terus hadir bersama kalian.
Semangat friends!
Artikel Menarik Lainnya:
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: