Ilustrasi cara menghilangkan bekas luka (photo/freepik/spukkato)
Bekas luka dapat menyebabkan perubahan warna kulit yang menghitam (hiperpigmentasi), berwarna putih (hipopigmentasi) atau menjadi jaringan berlebih (keloid).
Selain mengganggu penampilan, bekas luka juga kerap meninggalkan rasa gatal, sehingga muncul keinginan untuk menggaruk bekas luka, yang justru membuat bekas luka sulit hilang.
Jika bahan alami membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghilangkan bekas luka, cara menghilangkan bekas luka dengan perawatan medis bisa jadi pilihan karena lebih efektif.
Cara menghilangkan bekas luka secara cepat dapat dilakukan dengan perawatan medis yang terbukti lebih ampuh, hasilnya terlihat lebih cepat, dan pemulihannya lebih singkat.
Chemical peeling atau pengelupasan kulit merupakan teknik menghilangkan lapisan atas kulit (epidermis) untuk membantu regenerasi sel-sel baru dan menghilangkan bekas luka.
Metode ini menggunakan asam glikolat, asam piruvat, asam salisilat, atau asam trikloroasetat (TCA) untuk mengatasi bekas luka pada permukaan yang rata.
Kalau kamu punya bekas luka yang menonjol dan menjadikan permukaan kulit tidak merata, kamu bisa menggunakan teknik dermabrasi untuk menghilangkan bekas luka.
Dermabrasi berfungsi untuk mengangkat bagian permukaan kulit bekas luka dengan alat khusus agar lapisan kulit lebih halus dan merata, serta merangsang pertumbuhan kulit yang baru.
Jika bekas luka disebabkan oleh jerawat yang ringan, garis halus, bintik penuaan, dan kekusaman, maka cara menghilangkan bekas luka yang dianjurkan yakni dengan mikrodermabrasi.
Mikrodermabrasi merupakan jenis perawatan pelapisan ulang untuk menghilangkan epidermis dengan bahan abrasif guna mengangkat sel kulit bekas luka. Perawatan jenis ini tidak menimbulkan efek samping.
Cara menghilangkan bekas luka akibat jerawat, stretch mark, luka bakar, atau luka bedah dengan microneedling merupakan tindakan yang tepat.
Metode microneedling menggunakan jarum halus yang menusuk kulit untuk menghasilkan lebih banyak kolagen yang berperan membantu menghaluskan penampilan kulit.
Bagi kamu yang memiliki bekas luka hipertrofi atau luka keloid (benjolan), maka perawatan medis yang cocok untuk membuat permukaan kulit kembali rata adalah dengan penyuntikan obat kortikosteroid.
Prosedur ini disebut juga sebagai intralesional injection dan dianggap sebagai cara menghilangkan keloid yang paling aman, lebih murah dan tidak terlalu menyakitkan.
Perawatan laser ablatif paling baik digunakan untuk bekas luka yang tebal, karena bekerja pada jaringan kolagen dalam dermis tanpa menghilangkan lapisan atas kulit, sehingga hasilnya lebih halus.
Meski pengobatan ini efektif dan waktu pemulihannya singkat, namun tindakan ini memiliki lebih banyak risiko seperti kemerahan dan bengkak, perubahan pigmentasi, dan jaringan parut lebih lanjut.
Laser ini bekerja dengan merangsang kulit untuk memproduksi kolagen baru, yang membuat bekas luka menjadi lebih lembut dan rata dari waktu ke waktu, dan membantu mengisi kulit bopeng akibat bekas jerawat.
Laser ini aman untuk digunakan oleh semua jenis kulit. Setelah perawatan laser non ablatif, kulit akan merah dan bengkak, seperti terbakar sinar matahari, dan terkelupas ringan selama beberapa hari.
Itulah cara menghilangkan bekas luka dengan perawatan medis yang terbukti paling ampuh. Pastikan kamu melakukan tindakan medis ini di klinik terpercaya dengan tenaga kesehatan yang kompeten, ya. Semoga berhasil!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: