Terinspirasi dari baju kurung santri perempuan di Banten, kebaya ini mencerminkan akulturasi antara budaya Jawa dan pengaruh nilai-nilai Islam.
Kebaya janggan mencerminkan kesopanan dan kehormatan, dengan desain yang anggun sekaligus menyampaikan pesan moral dan spiritual, seperti rasa hormat dan tanggung jawab.
Penamaan "janggan" menggambarkan proses interaksi antara bahasa dan budaya yang terus berkembang, memperkaya makna leksikal dalam tradisi Jawa.
Kebaya janggan adalah simbol identitas, status sosial, dan nilai-nilai budaya yang kuat. Busana ini menjadi pengingat perjalanan sejarah dan pentingnya menjaga tradisi sebagai bagian dari identitas bangsa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Journal Of Social Research