- Gunakan air hangat (bukan air panas) untuk membilas wajah agar tidak menyebabkan peradangan.
Menggunakan pembersih yang tepat adalah salah satu tips kulit glowing yang bisa kamu terapkan dalam rutinitas perawatan harian.
Baca Juga: 5 Basic Skincare yang Wajib Kamu Pakai untuk Merawat Kulit
Toner atau astringent dapat membantu menghilangkan kelebihan minyak serta kotoran yang bisa menyumbat pori-pori. Namun, penggunaannya bersifat opsional.
Jika ingin menggunakannya, pastikan produk yang dipilih diformulasikan khusus untuk kulit berjerawat. Gunakan kapas untuk mengaplikasikan toner secara lembut setelah mencuci wajah, dan tunggu hingga mengering sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
Untuk mengatasi jerawat yang lebih parah, kamu bisa mengaplikasikan obat jerawat atau serum yang mengandung bahan aktif seperti benzoil peroksida, asam salisilat, atau belerang. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan rekomendasi produk skincare terbaik yang sesuai dengan kondisi kulitmu.
Kulit berjerawat tetap membutuhkan kelembapan agar tidak kering dan tetap sehat. Pilih pelembap yang non-comedogenic dan bebas minyak agar tidak menyumbat pori-pori. Aturan penggunaan pelembap:
- Pagi hari
Gunakan pelembap dengan SPF minimal 30 atau aplikasikan tabir surya setelah pelembap untuk melindungi kulit dari sinar UV.
- Malam hari
Pilih pelembap berbasis gel atau yang mengandung hyaluronic acid untuk menjaga kelembapan kulit lebih lama.
Pelembap yang tepat juga dapat menjadi bagian dari perawatan kulit berminyak untuk menjaga keseimbangan kadar minyak pada wajah.
Memiliki kulit berjerawat bukan berarti tidak bisa mendapatkan kulit yang sehat dan bersih. Dengan memilih produk yang tepat dan mengikuti urutan skincare yang benar, kamu bisa mengurangi peradangan serta menjaga keseimbangan kulit.
Pastikan untuk rutin melakukan perawatan setiap pagi dan malam agar hasilnya lebih optimal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.harvard.edu