Seseorang membagikan masker di Jakarta. (INDOZONE/Arya Manggala)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global. Hal ini dikarenakan penyakit tersebut telah tersebar lebih di 100 negara. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru itu pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok dan dengan cepat menginfeksi puluhan ribuan orang.
Virus corona baru juga meluas ke sejumlah negara termasuk Indonesia. Tapi ada beberapa negara yang menjadi perhatian karena kenaikan kasus Covid-19 dan angka kematiannya cukup signifikan. Sebut saja Italia, Iran, dan Korea Selatan.
Dokter Nurul Nadia dari Center For Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) dalam paparannya di acara Seminar dan Diskusi Online Meliput Covid-19 yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta, mengatakan kebanyakan infeksi virus corona baru sebenarnya bersifat ringan. Hanya saja apabila sistem layanan kesehatan tidak siap menerima lonjakan kasus, maka angka kematian akan mengalami peningkatan.
"Deteksi dini dan perawatan segera menekan angka kematian akibat Covid-19," tulis dr Nurul dalam paparannya.
Dikatakan kurang dari 1% negara yang memiliki kesiapan sistem layanan kesehatan untuk menghadapi kasus Covid-19. Sedangkan 3-6% negara tidak siap. Inilah yang membuat angka kematian bisa mengalami peningkatan.
Dokter Nurul mencontohkan keadaan di Korea Selatan yang walaupun angka kasusnya tinggi, tapi berhasil menekan angka kematian. Berbeda dengan Italia, Iran, Spanyol, dan Prancis. Oleh karenanya, dr Nurul mengimbau agar pemerintah melakukan percepatan social distancing atau pembatasan sosial, skrining masif, dan karantina diri. Sebab terbukti di Tiongkok terjadi penurunan kasus setelah dilakukan pembatasan ketat.
"Perbedaan waktu dalam memberlakukan kebijakan social distancing dapat meningkatkan angka kematian yang signifikan. Italia, Iran, dan Amerika Serikat dianggap terlambat dalam melakukan pembatasan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Singapura dan Korea Selatan berhasil menekan kurva kematian akibat Covid-19 dengan melakukan pembatasan dini, skrining masif, dan karantina ketat," tandas dr Nurul dalam paparannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: