Ilustrasi gejala COVID-19 pada anak (photo/freepik/kwanchaichaiudom)
Gejala COVID-19 pada anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gejala yang dialami orang dewasa.
Gejala COVID-19 yang paling umum ditemukan pada anak-anak, hampir serupa dengan flu atau pilek.
Hanya saja, sebagian besar kasus COVID-19 pada anak tidak sampai menyerang paru-paru yang memicu pneumonia.
Namun, karena gejala COVID-19 pada anak-anak ini sulit diutarakan oleh mereka, maka orang tua perlu mengetahui apa saja gejala virus corona yang menyerang anaknya.
Berikut ini Indozone bagikan beberapa gejala COVID-19 pada anak, balita, dan bayi yang paling umum terjadi dari hari ke hari menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Gejala COVID-19 pada bayi maupun anak-anak yang paling sering muncul adalah demam dengan suhu yang tinggi.
Berdasarkan laporan, gejala demam ini 68 persen lebih tinggi terjadi kepada anak yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Kondisi demam tersebut merupakan penanda adanya peradangan pada tubuh akibat virus corona.
Gejala awal COVID-19 pada anak anak setelah demam, yakni batuk terus menerus.
Batuk yang dialami anak merupakan jenis batuk kering selama lebih dari tiga hari.
Batuk juga disertai dengan napas berat atau cenderung lebih cepat daripada biasanya.
Radang tenggorokan menjadi gejala COVID-19 yang paling umum ditemukan pada anak-anak.
Selain radang tenggorokan, biasanya anak juga mengalami tenggorokan kering dan terasa gatal.
Radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus corona, tidak disertai amandel memerah atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Banyak gejala COVID-19 pada anak yang hampir sama dengan yang dirasakan orang dewasa.
Di antaranya yaitu gangguan indra penciuman (anosmia) dana gangguan indra pengecapan (disgeusia).
Hilangnya kemampuan dalam mengecap rasa atau mencium bau ini bahkan tujuh kali lipat terjadi pada anak yang positif COVID-19.
Ketika indra perasa dan penciuman pada anak terganggu, kondisi tersebut menyebabkan nafsu makan menurun.
Gejala COVID-19 ini lebih rentan menimpa bayi yang usianya di bawah 1 tahun.
Kehilangan nafsu makan biasanya disertai dengan perilaku gelisah dan terus menangis.
Selain kehilangan nafsu makan, anak juga berpotensi mengalami masalah pencernaan seperti mual, muntah, hingga diare.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sistem pencernaan anak telah terinfeksi virus corona.
Diare terus-menerus juga menyebabkan sakit perut yang tak tertahankan.
Lelah berkepanjangan juga menjadi gejala COVID-19 hari ke hari pada anak, yang harus diwaspadai.
Kurangnya asupan nutrisi karena tidak selera makan dan diare yang dialami anak, memicu dehidrasi atau kekurangan cairan.
Jika hal tersebut terjadi, maka anak akan merasa lemas, pucat, lelah berkepanjangan, dan tidak aktif seperti biasanya.
Itulah sejumlah gejala COVID-19 pada anak yang paling umum terjadi dari hari ke hari. Jika anak mengalami tiga gejala sekaligus, segera berikan pengobatan atau bawa ke layanan kesehatan terdekat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: