Ilustrasi virus baru. (Image by Syaibatul Hamdi from Pixabay)
Amerika Serikat menemukan varian R.1 yang terdeteksi di Kentucky, AS. Varian ini ditemukan di sebuah panti jompo dan telah tersebar di 47 negara bagian. Apakah R.1 adalah varian baru?
Ternyata varian R.1 adalah varian yang mengandung sejumlah mutasi, di antaranya D614G yang memang disebutkan meningkatkan kemampuan untuk menularkan. Ini artinya varian R.1 disebut lebih menular dari varian lain. Namun hal ini masih butuh penelitian lebih lanjut.
Hingga saat ini WHO masih memasukkan varian R.1 ke dalam kategori variant of concern (VOC) maupun varian of interest (VOI). Varian R.1 saat ini ada di kategori 'Variants Under Monitoring', yang semula disebut 'Alerts for Further Monitoring'.
Disebutkan bahwa varian ini pertama kali terdeteksi pada Januari 2021. Beberapa sumber menyebutkan pertama kali ditemukan di Jepang yang kini disebut juga dengan 'varian asal Jepang'.
Oh ya, dalam varian R.1 juga ditemukan mutasi E484K yang disebut kebal akan antibodi. Mutasi tersebut juga ditemukan pada varian Beta, Gamma, Eta, Iota, dan varian Mu.
Perlu diketahui bahwa saat ini masih belum ada yang 'menandingi' dahsyatnya varian Delta. Dengan temuan varian baru ini, yang paling penting adalah terus menjaga dan mematuhi protokol kesehatan.
Serta tidak melewatkan vaksinasi yang saat ini sudah mulai gencar dilakukan. Ayo lakukan vaksinasi. Dengan vaksin kita bisa mengurangi angka kematian serta gejala berat akibat COVID-19.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: