Kategori Berita
Media Network
Minggu, 21 AGUSTUS 2022 • 20:00 WIB

Selain Ruam, Ini Gejala Lain Monkeypox Perlu Diwaspadai Usai Kasus Pertama Dikonfirmasi

Ilustrasi cacar monyet. (REUTERS/Dado Ruvic)

Kasus pertama cacar monyet telah dikonfirmasi di Indonesia pada Sabtu (20/8/2022). Kementerian Kesehatan RI mengatakan pasien yang terinfeksi monkeypox ialah seorang pria berusia 27 tahun dengan riwayat perjalanan luar negeri.

Usai dikonfirmasinya kasus pertama cacar monyet, warga perlu paham betul apa saja gejala dari cacar monyet. Salah satu gejalanya ialah ruam atau lesi di kulit akibat infeksi.

Dilansir Antara, pakar penyakit menular di University of California, Davis Medical Center, Sarah Waldman, MD mengatakan infeksi cacar monyet dapat dimulai lebih cepat daripada yang disadari orang terinfeksi.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Pertama Ditemukan, DPR Dorong Pemerintah Siapkan Vaksin

Masa inkubasi virus lebih lama dari flu atau varian COVID-19 Omicron. Bila flu atau Omicron membutuhkan rata-rata dua atau tiga hari, virus penyebab cacar monyet lebih lama dari itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan masa inkubasi cacar monyet antara 6-13 hari dan terkadang hingga 21 hari. Tetapi data menunjukkan masa inkubasi dapat lebih pendek.

Waldman merujuk sebuah penelitian pada bulan Juli mengatakan, masa inkubasi rata-rata tujuh hari.

"Selama periode ini, seseorang yang terkena cacar monyet tidak akan tahu mereka sakit," kata Waldman dikutip dari Antara.

Menurutnya, mayoritas pasien atau sekitar 60 persen akan mengalami semacam gejala pilek atau flu pada awalnya. Pada beberapa kasus, pasien mengalami nyeri, merasa tidak enak badan, dan sedikit kehilangan nafsu makan.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencantumkan gejala umum lain cacar monyet seperti pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk.

Menurut Schaffner, meskipun antara satu orang dan lainnya dapat mengalami cacar monyet secara berbeda, gejala seperti flu akan hilang dalam beberapa hari. Setelahnya, mereka mungkin mulai melihat ruam atau lesi bermunculan.

Selama dua sampai empat minggu setelah masa inkubasi awal, seseorang yang terinfeksi cacar monyet akan melihat lesi terbentuk pada tubuhnya. Menurut CDC, lesi pertama terbentuk di lidah atau di mulut. Namun, tidak semua infeksi cacar monyet termasuk tahap ini.

Tahap pertama lesi cacar monyet pada tubuh disebut tahap makula. Pada tahap ini, benjolan pada tubuh baru terbentuk, memerah atau berubah warna. Setelah itu benjolan menjadi sedikit terangkat dan ini disebut tahap papula.

Setelah lesi terangkat, akan terisi cairan bening dan menjadi seperti lepuh, yang dikenal sebagai tahap vesikular.

Cairan bening di dalam lesi kemudian akan berubah menjadi buram atau kekuningan yang disebut umbilikasi dan ini masuk tahap pustula.

Infeksi mulai sembuh segera setelah pustula mulai berubah menjadi koreng. Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu, tetapi pada akhirnya kulit baru yang sehat akan tumbuh di bawah tempat lepuh berada dan keropeng akan terlepas.

Setelah melalui proses tersebut infeksi cacar monyet sudah berakhir.

Artikel Menarik Lainnya:

Kasus Cacar Monyet Pertama Ditemukan, DPR Dorong Pemerintah Siapkan Vaksin

Cegah Terkena Cacar Monyet, Pakar Sarankan Sering Cuci Tangan

Kemenkes Beberkan Gejala yang Dialami Pasien Cacar Monyet di Indonesia, Awalnya Demam

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Selain Ruam, Ini Gejala Lain Monkeypox Perlu Diwaspadai Usai Kasus Pertama Dikonfirmasi

Link berhasil disalin!