Ilustrasi pria merokok. (Freepik/@ArthurHidden)
Sangat mudah untuk menemukan orang yang merokok seperti di rumah, kantor, cafe dan tempat-tempat umum. Kebiasaan merokok juga tidak melihat gender dan usia.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2008, disimpulkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga setelah China mencapai 390 juta perokok dan India 144 juta perokok.
Lantas, apa yang mendorong seseorang merokok? Melansir laman Direktorat P2PTM Kemenkes RI, ada beberapa faktor yang mendorong seseorang merokok, yaitu:
Baca juga: Perokok Ini Malah Dapat 'Surat Cinta' usai Bikin Pernapasan Tetangga Kosnya Terganggu
Salah satu faktor yang mendorong seseorang merokok adalah karena munculnya keinginan mencoba citarasa (menthol, cappucimo, teh hitam,dll) yang dijanjikan oleh iklan rokok.
Selain soal rasa, harga murah dan mudah didapat membuat seseorang tertarik mencoba rokok.
Rokok juga bisa jadi alat untuk bersosialisasi saat berada di komunitas yang sedang merokok. Beberapa orang tidak jarang terbawa suasana saat dikelilingi oleh perokok.
Mereka biasanya seringkali terikut untuk merokok hanya karena merasa tidak enak dengan sekitarnya.
Sampai hari ini, masih banyak yang menganggap bahwa merokok bisa menghilangkan rasa stres. Perlu dingat bahwa tidak benar merokok bisa menghilangkan stres.
Baca juga: Mitos Stres Diatasi dengan Merokok? Psikolog: Ngak Juga, Aktivitas Oral Kita Sejak Bayi
ABukti medis telah menunjukkan bahwa merokok tidak menenangkan. Nikotin hanya memberikan rasa tenang sesaat. Setelah itu, jika sudah selesai merokok, stres bisa kembali lagi.
Di kalangan anak muda, merokok seringkali dianggap tanda setia kawan dan gaul. Merokok juga dianggap sebagai tanda seseorang macho.
Selain itu, beberapa orang juga menganggap bahwa merokok bisa mengusir rasa sepi, jenuh dan galau. Padahal, ada banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mengusir rasa sepi dan jenuh.
Misalnya dengan melakukan hobi yang disukai, hangout bersama teman atau pergi berolahraga dan bertemu dengan orang baru di sana.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: