Ilustrasi virus corona varian Omicron. (FREEPIK)
Subvarian baru COVID-19 XBB sudah ditemukan di Indonesia dan puluhan negara lainnya di dunia.
Kedua subvarian tersebut merupakan keturunan dari Omicron. Penularan virus ini sangat cepat dibanding dengan varian sebelumnya.
Tapi, meski demikian menurut juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril, kasus Omicron XBB tidak mengalami peningkatan yang begitu signifikan.
Baca juga: Kasus Omicron XBB dan XBB.1 di Indonesia Ada 12 Orang, Kemenkes: Gak Terjadi Peningkatan
Per 4 November 2022, kasus Omicron XBB di Indonesia sebanyak 12 orang. Jumlah ini masih terbilang rendah.
Meski kasus Omicron XBB masih terbilang rendah, ada beberapa hal yang perlu untuk kamu ketahui terkait subvarian XBB.
Dilansir The Sun, XBB merupakan kombinasi substrain Omicron BA.2.75 dan BA.2, mutasi ini pertama kali dilaporkan di India pada Agustus.
XBB telah dijuluki sebagai varian 'mimpi buruk' karena penyebarannya yang begitu cepat. Dalam beberapa hari XBB telah menyebar ke puluhan negara.
Baca juga: Bertambah, Kemenkes RI Laporkan Delapan Kasus Baru Omicron XBB
Terlepas berapa banyak vaksin yang sudah didapatkan, pasien XBB akan mengalami gejala berikut ini:
Meski gejala di atas dilaporkan dialami pasien di Inggris, tapi bukan tidak mungkin gejala ini juga akan dialami oleh pasien Indonesia yang terinfeksi XBB.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: