Gejala Omicron BF.7. (FREEPIK/mrdm)
Sejak COVID-19 varian Omicron muncul di akhir tahun 2021, varian tersebut telah berkembang pesat menjadi beberapa subvarian. Salah satunya subvarian BF.7.
Varian ini dilaporkan telah menyebar di Beijing, China. Subvarian BF.7 juga menyebabkan lonjakan infeksi COVID-19 di China. Hal ini membuat tim medis kewalahan mengatasi pasien yang datang dalam jumlah banyak.
Baca juga: Epidemolog Ingatkan Ancaman Besar Baru Omicron BF.7, Penyebab Lonjakan Kasus di China
Tapi apa varian baru ini, dan haruskah kita khawatir?
Meski, laporan dari China tentang karakteristik varian ini memprihatinkan, tapi varian ini belum menyebar terlalu banyak di dunia.
Dilansir The Conversation, BF.7 adalah kependekan dari BA.5.2.1.7. Varian ini merupakan turunan dari varian Omicron BA.5.
Tingkat penularan Omicron BF.7 yang tinggi, karena penyebaran tersembunyi, dan banyak orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta: 1 Balita dan 2 Lansia Terinfeksi Omicron BN.1
Gejala infeksi Omicron BF.7 hampir sama dengan subvarian Omicron lainnya, terutama gejala pernapasan bagian atas. Pasien mungkin mengalami demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek dan kelelahan.
Sebagian kecil orang juga mengalami gejala gastrointestinal seperti muntah dan diare.
Subvarian BF.7 juga sangat mungkin menyebabkan penyakit yang lebih serius pada orang yang memiliki sistem kekebalan lebih lemah.
BF.7 telah terdeteksi di beberapa negara lain di seluruh dunia termasuk India, Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Eropa seperti Belgia, Jerman, Prancis, dan Denmark.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: