Omicron XBB.1.5 'Kraken' Lebih Mungkin Menginfeksi Orang yang Sudah Divaksin, Benarkah?

Subvarian Omicron XBB.1.5. (FREEPIK)

Subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken merupakan varian baru virus corona yang membuat beberapa negara kewalahan mengatasi kenaikan kasus COVID-19, salah satunya New York, Amerika Serikat.

Meningkatnya kasus COVID-19, Pejabat kesehatan Kota New York memperingatkan penduduk bahwa subvarian Omicron XBB.1.5 lebih mungkin menginfeksi orang yang telah divaksinasi atau terinfeksi COVID-19.

Baca juga: Antisipasi Varian 'Kraken', WHO Minta Penumpang Pakai Masker saat Bepergian Jarak Jauh

“Subvarian Omicron XBB.1.5 sekarang menyumbang 73% dari semua kasus COVID-19 berurutan di NYC,” cuit Departemen Kesehatan, dikutip dari New York Post.

"XBB.1.5 adalah bentuk COVID-19 yang paling menular yang kami ketahui hingga saat ini dan mungkin lebih mungkin menginfeksi orang yang telah divaksinasi atau sudah mengidap COVID-19," tambahnya.

Meski begitu, pejabat kesehatan New York tetap menyarankan untuk vaksin, karena vaksin membantu mengurangi gejala serius. Sehingga tidak perlu rawat inap. Selain itu, vaksin juga mengurangi risiko kematian saat terinfeksi varian kraken.

Dilansir New York Post, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), XBB.1.5 menyumbang 43% kasus di AS. Pada minggu pertama Januari subvarian Omicron XBB.1.5 menyumbang sekitar 30% kasus.

Baca juga: Waspada Varian Baru COVID-19 'Kraken' yang Sudah Ditemukan di Singapura

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingati awal pekan ini bahwa varian  baru tersebut dapat menyebabkan peningkatan jumlah kasus berdasarkan karakteristik genetik dan perkiraan tingkat pertumbuhan awal.

"Kekhawatiran kami adalah seberapa menularnya varian baru itu,” kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19. 

Artikel Menarik Lainnya:

• Varian Baru COVID-19 yang Dijuluki 'Kraken' Ditemukan di AS dan Inggris, Ini Gejalanya!
• Ternyata Ini 'Biang Kerok' Penambahan Kasus COVID-19 di Indonesia
• Kunjungan Wisatawan di Desa Penglipuran Bali Naik 2 Kali Lipat Dibanding Sebelum COVID-19