Ilustrasi penderita kaki gajah. (Wikipedia)
Penderita kaki gajah atau filariasis di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada tahun 2022 kasus kaki gajah di Indonesia mencapai 8.635 orang.
“Kasus filariasis yang tercatat (pada tahun 2022) sebanyak 8.635 orang. Kami ada datanya by name by address,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi, dikutip dari Antara.
Baca juga: Penyakit Kaki Gajah dapat Menyebabkan Cacat Permanen
Imran menuturkan situasi filariasis di Indonesia masih memprihatinkan. Sebanyak 236 kabupaten/kota di 28 provinsi di Indonesia menjadi daerah endemis filariasis.
"Baru 32 kabupaten/kota yang tersertifikasi eliminasi filariasis, sementara lima kabupaten/kota lainnya baru akan menerima sertifikat pada Februari 2023. Artinya, 178 kabupaten/kota lainnya masih dalam tahap surveilans sebelum penilaian eliminasi," tambahnya.
Dalam hasil Analisis Situasi Filariasis Nasional Tahun 2022, Kemenkes mendapati ada lima provinsi dengan jumlah kasus tertinggi yakni Papua 3.629 kasus, Papua Barat 620 kasus, NTT 1.276 kasus, Aceh 507 kasus, dan Jawa Barat 424 kasus.
Imran menjelaskan Kemenkes telah memiliki dua strategi utama dalam penanggulangan filariasis yakni menggelar Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) di 21 kabupaten/kota yang tersebar di Indonesia.
“Kami memberikan obat sekali setahun selama lima tahun berturut-turut dan sasarannya semua penduduk usia 2-70 tahun,” ujarnya.
Kemudian memantau penatalaksanaan kasus filariasis untuk mencegah dan membatasi kecacatan dengan memastikan tersedianya paket perawatan minimum tata laksana serangan akut, manajemen limfedema, manajemen hidrokel, dan tersedianya obat filarial dan simtomatik lainnya.
Dilansir Antara, menurut Ahli Parasitologi Universitas Indonesia Taniawati Supali menambahkan bahwa kaki gajah disebabkan oleh cacing filarial yang hinggap di saluran getah bening manusia terutama pada pangkal paha.
Baca juga: Hari Kusta Sedunia 2022: Mari Hilangkan Stigma sebab Ganggu Kesehatan Mental Penderita
Di Indonesia, kaki gajah dapat terjadi akibat tiga spesies cacing yaitu wuchereria bacrofti, brugia malahi, dan brugia timori.
"Kita agak beruntung karena di Indonesia tidak begitu banyak, tetapi (cacing) brancofti di perkotaan yang berbahaya seperti (yang terjadi di) Jawa Tengah dan Bekasi," jelas Tania.
Tania menekankan infeksi kaki gajah tidak bisa dianggap sepele karena infeksi dari cacing brancofti bisa memicu pembengkakan nyaris di seluruh bagian tubuh termasuk organ seksual. Pada laki-laki pembengkakan bisa terjadi pada skrotum, sementara bagi perempuan bisa mengenai payudara dan vulva.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: