Ilustrasi anak 5 tahun divaksin untuk pencegahan penyakit.
INDOZONE.ID - Anak usia 5 tahun butuh vaksin booster untuk mencegah penyakit serius. Mulai dari difteri, pertusis, tetanus, dan polio.
Meski si kecil sudah memiliki antibodi, ada baiknya mengulang lagi imunisasi. Maka itu, orangtua sebaiknya tidak skip jadwalnya.
Franchise Manager PT Kalventis Sinergi Farma Dainty Loresia menyebut, ada satu jenis vaksin hexavalent, yaitu cukup satu kali suntikan. Vaksin ini dapat mencegah enam penyakit berbahaya, yakni Difteri, Tetanus, aPertusis, IPV, Hepatitis B, dan Hib (Haemophilus influenza tipe B).
Baca Juga: Ini Gejala Awal Sapi Kena Penyakit Lato-lato
“Ada vaksin booster untuk usia 18 bulan, jadi untuk memakai yang hexavalent. Setelah itu ada DPT yang booster di usia 5 tahun menggunakan rekomendasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia),” kata Dainty saat Live Instagram @ptkalbefarmatbk.
Sebagai tambahan, ada juga booster untuk adult, jadi kalau pre-school booster 5-7 tahun. Kemudian untuk 7-10 tahun yang catch up.
Ilustrasi anak 5 tahun divaksin untuk pencegahan penyakit.
"Untuk adult juga ada, jadi lengkap ya untuk DPT combo," papar dia.
Baca Juga: Terdeteksi di Indonesia, Vaksin Booster Bisa Kurangi Risiko Berat Varian Arcturus
Dokter Spesialis Anak, dr Melia Yunita, MSc, SpA mengingatkan, vaksinasi tidak berhenti pada usia anak 9 bulan. Tapi ada vaksinasi atau imunisasi untuk anak usia 18 bulan hingga 5 tahun.
"Biasanya kalau anak bayi ini Ibu-ibu rajin untuk update mana yang belum vaksinnya, tapi ketika anaknya sudah besar, sudah lupa dan jadwalnya terlambat. Akibatnya kemarin ada kejadian polio, yang sebenarnya menyerang anak-anak yang sudah besar," ujarnya.
Ditegaskan Dokter Melia, penyakit polio tidak bisa sembuh dan mengakibatkan lumpuh. Gejala polio cukup serius, anak akan mengalami demam sampai ada yang tidak bergejala.*
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: IDAI