Kategori Berita
Media Network
Kamis, 31 AGUSTUS 2023 • 16:02 WIB

Jadi Ancaman Global, Polusi Udara Lebih Bahaya Dibanding Rokok dan Alkohol

Ilustrasi udara yang tercemar polusi.

INDOZONE.ID - Indonesia, khususnya di kawasan DKI Jakarta tengah menghadapi masalah polusi udara. Masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Polusi udara tidak bisa dianggap sepele, karena faktanya, studi mengunggkapkan bahwa polusi udara lebih bahaya bagi kesehatan dibanding rokok atau alkohol, menurut para peneliti dari Institut Kebijakan Energi di Universita Chicago (EPIC).

Dilansir Antara, berdasarkan laporan tahunan Air Quality Life Index (AQLI) yang disiarkan Medical Daily, menunjukkan polusi udara partikulat halus yang berasal dari emisi kendaraan, industri, kebakaran hutan dan lainnya masih jadi ancaman eksternal terbesar terhadap kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Ngeri! Setiap Tahun Ada 7 Juta Kematian Akibat Polusi Udara

Partikulat halus tersebut dikaitkan dengan penyakit paru-paru, penyakit jantung, stroke dan kanker.

Menurut data, jika dunia mengurangi polutan-polutan itu untuk memenuhi batas pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka rata-rata orang akan menambah 2,3 tahun harapan hidup.

Sebagai bandingan, pengguna tembakau mengurangi angka harapan hidup secara global sebesar 2,2 tahun, sedangkan malnutrisi pada anak dan ibu bertanggung jawab atas penurunan angka harapan hidup sebesar 1,6 tahun.

Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta.

Secara global, Asia Selatan merupakan wilayah yang terkena dampak paling parah. Bangladesh, India, Nepal dan Pakistan berada di urutan keempat paling tercemar dalam hal partikel halus berdasarkan polusi, yang terdeteksi oleh satelit dan didefinisikan sebagai particulate matter (PM) 2.5.

Baca Juga: 5 Bahan Alami Ini Bantu Redakan Batuk Akibat Polusi Udara

Bangladesh menghadapi tingkat PM 2.5 rata-rata 74 mikrogram per meter kubik. Sementara, Delhi kota paling tercemar di dunia dengan rata-rata polusi tahunan sebesar 126,5 mikrogram per kubik.

Sebaliknya, China semakin maju dalam memerangi polusi udara yang dimulai pada tahun 2014.

Polusi udara di China turun 42,3 persen antara tahun 2013 dan 2021. Jika perbaikan terus berlanjut, maka rata-rata warga China akan hidup 2,2 tahun lebih lama.

Sementara Amerika Serikat, upaya regulasi untuk mengurangi emisi seperti clean air act membantu mengurangi polusi udara sebesar 64,9 persen sejak tahun 1970, sehingga membantu warga Amerika memperoleh harapan hidup 1,4 tahun.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Jadi Ancaman Global, Polusi Udara Lebih Bahaya Dibanding Rokok dan Alkohol

Link berhasil disalin!