Ilustrasi susu soya. (Freepik)
INDOZONE.ID - Alergi susu sapi banyak dihadapi anak-anak yang menjadi perhatian serius bagi orangtua. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi alergi berpotensi mengancam tumbuh kembang optimal si kecil
Dari penelitian, 3 dari 10 anak Indonesia tidak cocok susu sapi dan 2 dari 3 anak yang tidak cocok susu sapi disebabkan karena alergi. Kalau alergi susu sapi dampaknya asupan nutrisi protein anal sangat terbatas dan perlu diatasi.
Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M. Kes, mengatakan, protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua, setelah telur pada anak-anak di Asia. Kasein dan whey adalah protein dalam susu sapi yang menyebabkan reaksi alergi.
"Reaksi-reaksi ini dapat diperantarai Imunoglobulin E (IgE) atau non-IgE. Reaksi alergi yang diperantarai IgE cenderung memiliki manifestasi klinis yang lebih berat, memakan waktu lebih lama untuk sembuh tetapi lebih mudah untuk mendiagnosisnya," ungkapnya dalam webinar.
Baca Juga: Konsumsi Susu Kedelai Bisa Bikin Endometriosis Makin Parah? Ini Penjelasan Dokter
Sebagai penggantinya, banyak pilihan susu soya yang ternyata memiliki manfaat sama. Ternyata kualitas protein pada formula soya setara dengan protein pada formula berbahan dasar susu sapi.
Pertumbuhan yang setara dengan bayi yang mengonsumsi formula berbasis susu sapi. Orangtua enggak perlu khawatir lagi dengan formulasi susu soya.
Webinar tentang susu soya. (Tangkapan Layar)
Berdasarkan hasil penelitian, kekuatiran tersebut tidak terbukti. Reaksi alergi susu soya pada anak yang alergi susu sapi juga sangat kecil, sekitar 2.5%. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter apabila curiga anak alergi susu sapi.
Rupanya bukan soal asupan protein, anak-anak juga butuh banyak zat besi. Zat besi merupakan salah satu nutrisi esensial yang dapat mendukung si Kecil yang tidak cocok susu sapi dapat tetap tumbuh maksimal, terutama untuk mendukung perkembangan kognitif anak.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK menambahkan, si kecil yang tidak cocok susu sapi, membuatnya rentan mengalami kekurangan mikronutrien penting. Salah satunya adalah defisiensi zat besi.
Baca Juga: Bolehkah Cuma Makan Telur Setiap Hari untuk Penuhi Protein? Ini Jawaban Ahli Gizi
"Risiko kekurangan zat besi yang lebih tinggi pada si Kecil yang tidak cocok susu sapi dapat disebabkan karena si kecil mengalami pembatasan jenis asupan makanan yang tidak sesuai, sehingga dapat menyebabkan asupan nutrisi zat besi tidak adekuat," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: