INDOZONE.ID - Penyebaran wabah penyakit cacar monyet di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) total kasus cacar monyet di Indonesia menjadi 27 orang, didominasi dari wilayah DKI Jakarta.
Virus cacar monyet ini tidak langsung menyebabkan kematian, namun infeksi virus ini dapat mengakibatkan infeksi kulit dan radang paru-paru.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Ini 7 Fakta soal Penyakit Cacar Monyet dari Sejarah hingga Cara Mencegah
Ada beberapa gejala apabila terinfeksi cacar monyet, seperti demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening hingga kulit mulai ruam bintik merah seperti cacar namun berisi cairan bening berupa nanah.
Kemenkes memberikan beberapa tips pencegahan cacar monyet. Diantaranya yaitu :
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi konsumsi langsung dengan daging yang tidak dimasak dengan baik.
Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar.
Baca Juga: Jumlah Penderita Kian Bertambah, Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Vaksin Cacar Monyet
Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala cacar monyet dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.
Petugas kesehatan dianjurkan menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit untuk mencegah penularan cacar monyet.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemenkes RI