Ilustrasi minum air putih. (Freepik)
INDOZONE.ID - Minum dua liter air per hari sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Namun ada jumlah tertentu yang perlu ditoleransi atau akan berakibat fatal.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 1,4 liter atau sekitar enam cangkir air dalam satu jam. Jika tidak, hal ini dapat memicu hiponatremia, gangguan elektrolit yang disebabkan oleh rendahnya kadar natrium di dalam darah. Tentunya hal ini akan menjadi bahaya.
“Hal ini bisa terjadi juga pada minuman energi dan cairan lainnya,” CDC memperingatkan.
Hiponatremia terjadi ketika kadar natrium dalam darah turun ke tingkat yang sangat rendah. Natrium sangat penting untuk mengatur jumlah air dalam tubuh dan mengendalikan tekanan darah, saraf, dan otot. Konsentrasi elektrolit yang tidak seimbang (terlalu sedikit) menyebabkan penumpukan air di dalam dan sekitar sel-sel tubuh.
Baca Juga: Benarkah Minum Air Es Bisa Bikin Gemuk? Ternyata Ini Faktanya!
Hal ini menyebabkan sel membengkak dan dapat memicu gejala mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa, seperti sakit kepala, muntah, kebingungan, kelelahan, tekanan darah rendah, kelemahan otot, dan kejang.
Menurut National Kidney Foundation, hal ini paling berbahaya jika terjadi di otak, karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada tengkorang dan masalah neurologis seperti kejang atau koma yang bisa berakibat fatal.
Hiponatremia terjadi ketika kadar natrium dalam darah yang biasanya antara 135 dan 145 miliekuivalen/liter (mEq/L) turun di bawah 135 mEq/L. Meskipun merupakan akibat potensial dari minum terlalu banyak air, hal ini juga dapat disebabkan oleh gagal ginjal, gagal jantung, muntah atau diare parah, dan beberapa obat.
Baca Juga: Begadang karena Demam Bola, Jangan Lupa Minum Air Putih buat Jaga Kesehatan dan Kebugaran
Hal ini pernah terjadi pada Ashley Summers, ibu dua anak dari Indiana, meninggal setelah meminum 1,9 liter air atau sekitar delapan gelas hanya dalam 20 menit. Wanita berusia 35 tahun ini merasa dehidrasi dan ingin menghilangkan dahaga, lalu ia pingsan karena menderita pembengkakan otak yang parah dan tidak pernah sadar kembali. Dokter di Rumah Sakit Kesehatan Universitas Indiana Arnett mendiagnosisnya menderita hiponatremia.
Selain itu, para peneliti yakin pakar Kungfu Bruce Lee bisa saja meninggal karena terlalu banyak minum air. Dia meninggal pada usia 32 tahun pada musim panas 1973 saat berada di Hong Kong.
Hasil otopsi pada saat itu menunjukkan bintang Hollywood ini meninggal karena pembengkakan otak, yang menurut dokter disebabkan oleh penggunaan obat penghilang rasa sakit. Namun pada November 2022, peneliti mengatakan asupan cairan berlebihan mungkin menyebabkan dia mengalami hiponatremia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators, Daily Mail