INDOZONE.ID - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan penelusuran mengenai kasus penyakit Mycoplasma Pneumonia yang timbul di Jakarta. Didapatkan informasi bahwa 6 anak yang berada pada usia 3 sampai 12 tahun telah terjangkit penyakit ini.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonowu, Mycoplasma Pneumonia bukan sesuatu hal yang baru.
“Bukan penyakit baru. Umumnya ada sejak dulu sebelum Covid, itu insidensinya 8,5%. Jadi penyakit ini memang sudah lama ada dan bukan penyakit baru,” tegasnya dalam siaran video pers Kementerian Kesehatan RI, Rabu (06/12/2023).
Baca Juga: Berkunjung ke Jember, Wapres Maruf Amin Akui Target Stunting 14% Tahun 2024 Waktu Terbatas
Pada awalnya Mycoplasma pneumonia menyebar di Tiongkok. Penyebab dari penyakit ini adalah adanya bakteri yang memberikan penyebab seperti demam, sesak napas ringan dan batuk kering.
Menurut dokter spesialis anak Nastiti Kaswandani yang berasal dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengatakan bakteri ini bukan lagi merupakan hal yang baru. Nyatanya bakteri yang menyebabkannya sudah ditemukan pada tahun 1930-an.
Selanjutnya Nastiti meminta kepada masyarakat untuk tidak menjadi panik dengan adanya bakteri ini. Dikarenakan angka kematian dari orang yang terjangkit Mycoplasma Pneumonia hanya 0,5 - 2% saja.
Baca Juga: 3 Resep Jus Penuh Manfaat untuk Kamu: Mulai dari Ngecilin Perut hingga Kulit Mulus
“Gejalanya diawali dengan demam disertai batuk. Namun batuknya bisa sangat mengganggu karena menetap selama 2-3 pekan lamanya”
Selain itu menurut Nastiti “Gejala lain yang mengikutinya adalah rasa nyeri pada tenggorokan yang bisa sampai nyeri pada bagian dada. Kemudian disertai dengan gejala lemah / fatigue. Gejala ini yang menonjol pada pneumonia yang disebabkan Mycoplasma”
Maxi menjelaskan jika terjangkit bakteri ini biasanya diawali dengan adanya peningkatan suhu dalam tubuh dan batuk. Selain itu ada yang mengeluhkan rasa sakit pada kepala.
Baca Juga: 7 Buah yang Mengandung Asam Folat Terbanyak untuk Ibu Hamil
“Ada yang dimulai dengan sesak, tetapi sesak ringan dan gejala yang dirasakan hampir semuanya sama” Terang Maxi dalam siaran video pers Kementerian Kesehatan RI, Rabu ( 06/12/2023 ).
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kementerian Kesehatan RI