Kategori Berita
Media Network
Rabu, 10 JULI 2024 • 16:30 WIB

5 Faktor Penyebab Kantuk Berlebihan, Dari Depresi hingga Parasomnia

Ilustrasi Mengantuk. (Photo/Ilustrasi/Freepik)

INDOZONE.ID - Berbicara mengenai rasa kantuk, biasanya kita mengalami kantuk karena kelelahan, atau kurang tidur, atau bisa saja karena kamu mengalami gangguan tidur alias insomnia ataupun sleep apnea yang merupakan kondisi terganggunya pernafasan saat tidur.

Padahal jika kita terlalu sering mengabaikan rasa kantuk, maka hal ini akan berdampak pada produktifitas kerja yang akan menurun, sulit berkonsentrasi, kerap melakukan kesalahan dalam beraktifitas, serta ternyata membuat potensi seseorang mengalami depresi dan kecemasan menjadi semakin tinggi. Tentu kamu gak mau hal ini terjadi, kan?

Namun ternyata selain hal diatas, ternyata cukup banyak hal lainnya yang menyebabkan waktu tidur seseorang menjadi berkurang.

Baca Juga: Agar Tidak Mengantuk setelah Makan, Pakar Sarankan Makan Sedikit tapi Sering

Meskipun hal ini terkesan amat sepele, namun hal ini jangan sampai dianggap remeh, karena bisa saja kamu mengalami hal diatas.

Dilansir Alodokter, berikut sejumlah penyebab rasa kantuk yang jarang diketahui orang:

1. Depresi

Salah satu tanda dari depresi adalah sering merasa mengantuk. Selain itu, individu yang mengalami depresi mungkin juga merasa kurang energi, kehilangan semangat hidup, kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukai, merasa cemas, dan bahkan memikirkan bunuh diri.

2. Konsumsi Alkohol

Minuman beralkohol, dalam jumlah tertentu, dapat menyebabkan rasa kantuk. Jika dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka waktu lama, alkohol dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan rasa kantuk yang sering karena kualitas dan durasi tidur yang terganggu.

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi alkohol secara berkepanjangan cenderung memiliki waktu tidur yang lebih singkat, kualitas tidur yang buruk, dan lebih sering terbangun di malam hari.

3. Sindrom Kaki Gelisah (RLS)

Salah satu penyebab kantuk yang sering adalah gangguan tidur akibat sindrom kaki gelisah atau Restless Leg Syndrome (RLS). Gangguan ini membuat seseorang merasa dorongan kuat untuk menggerakkan kaki saat berbaring.

Ketika sindrom ini terjadi, seseorang mungkin merasa ada sensasi merayap, nyeri, atau bahkan sakit di kaki.

Karena kaki terus bergerak, tidur menjadi terganggu. Ketika bangun di pagi hari, tubuh terasa lemah dan kurang bersemangat.

4. Narkolepsi

Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari bisa menjadi gejala narkolepsi. Narkolepsi ditandai dengan ketidakmampuan menahan rasa kantuk yang terjadi secara berkelanjutan di luar jam tidur normal.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Alodokter

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

5 Faktor Penyebab Kantuk Berlebihan, Dari Depresi hingga Parasomnia

Link berhasil disalin!