Ilustrasi seseorang sedang melakukan pemeriksaan jantung.
INDOZONE.ID - Kematian jantung mendadak memang bisa terjadi kapan dan di mana saja. Bahkan, kondisi ini tidak hanya terjadi kepada orang tua, tapi juga bisa dialami remaja sekalipun.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Bobby Arfhan Anwar, menjelaskan, ada empat penyebab kematian jantung mendadak yang paling sering terjadi. Di antaranya, serangan jatung, gangguan irama jantung berat, kardiomipati, dan emboli paru.
Keempat penyebab utama itu, bisa saja terjadi kepada mereka yang dari luar tubuhnya tampak sehat. Sehingga, ketika kondisi itu terjadi, harus benar-benar segara ditangani dengan cepat agar bisa selamat.
Nah berikut ini, Bobby memberikan penjelasan tentang bagaimana cara mencegah kematian jantung mendadak. Berikut ulasan singkatnya!
Baca Juga: Tingkatkan Kepedulian pada Kesehatan Jantung, Mulai dari Hal Sederhana
Cara Mencegah Kematian Jantung Mendadak
Menurut dokter lulusan Universitas Andalas ini, salah satu upaya untuk mencegah kematian jantung mendadak adalah melakukan medical check up.
“Semua kasus-kasus yang tadi, berakhir dengan kematian mendadak karena tidak diketahui secara dini. Sehingga, tidak ada intervensi medis yang bisa dilakukan,” ucap Bobby, dikutip Indozone dari video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya.
Bobby mengatakan, secara teori kondisi-kondisi tadi, jika dilakukan pengobatan dan tindakan, kemungkinan untuk terjadinya kematian jantung mendadak bisa diminimalisir.
Siapa yang Perlu Lakukan Medical Check Up?
Buat sebagian orang, melakukan medical check up dianggap tidak perlu selama tubuhnya terasa baik-baik saja. Padahal, ada beberapa kondisi yang meskipun badan terasa sehat, tapi tetap harus periksa kesehatan.
Bobby menyampaikan, adapun orang yang perlu melakukan medical check up, yaitu:
Tahapan Pemeriksaan yang Disarankan
Adapun pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mendeteksi risiko kematian jantung mendadak, antara lain:
Baca Juga: 5 Jenis Olahraga Terbaik untuk Jaga Jantung Sehat dan Panjang Umur
Jangan Cemas Berlebihan
Kematian jantung mendadak memang bisa membuat sebagian orang merasa cemas. Sebab, mereka tidak tahu apakah akan mengalami kondisi tersebut atau tidak.
Namun kata Bobby, kondisi kematian jantung mendadak juga tidak terjadi secepat yang kamu bayangkan.
“Saya harap, teman-teman tidak menjadi overthinking dan ketakutan. Karena kejadian kematian jantung mendadak tidak semudah itu untuk terjadi. Butuh waktu yang panjang dan kondisi kondisi tertentu yang bisa mencetuskan hal ini,” tuturunya.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Bobby Arfhan Anwar.
Bobby menjelaskan, ada beberapa proses atau tahapan hal yang terjadi, jika seseorang mengalami masalah pada organ jantungnya tersebut. Salah satunya adalah, jantung memiliki sistem konduksi atau kelistrikan jantung, untuk mempertahankan agar tetap berdetak.
“Banyak kasus, dengan adanya sistem ini kami sebagai dokter jantung memiliki waktu dan kesempatan untuk memberikan pertolongan pada pasien. Di antaranya, bisa dengan melakukan tindakan PTCA (Percutaneous Coronary Intervention), pemasangan pacu jantung, ataupun defibrilasi pada pasien dengan gangguan irama jantung berat,” imbuhnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/dr.bobbyjantung