Kategori Berita
Media Network
Rabu, 25 SEPTEMBER 2024 • 12:40 WIB

Kenali Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini Begini Cirinya

Serangan jantung. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Tingginya angka penyakit jantung di Indonesia disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, pola makan yang kurang seimbang, hipertensi, obesitas, diabetes, dan kurangnya aktivitas fisik.

Faktor-faktor ini merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner (PJK). Data menunjukkan, 50% penderita PJK berisiko mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.

Menurut dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), berdasarkan survei Riskesdas 2018, prevalensi penyakit jantung yang terdiagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5%, sedangkan prevalensi penyakit jantung koroner tercatat 0,5% pada 2013.

Global Status Report on NCD 2019 (IHME) menyebutkan bahwa sebanyak 17,8 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia, atau satu dari tiga kematian, disebabkan oleh penyakit jantung.

Dr. Nadia juga menambahkan bahwa penyakit jantung iskemik tetap menjadi penyebab utama kematian secara global, termasuk di tahun 2021, meski terjadi penurunan kecil pada jumlah kematian.

Baca Juga: Apakah Tamiflu Dapat Melindungi dari Flu Burung? Berikut Penjelasannya

Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi. Pada 2021, kematian akibat stroke menurun dari 21,8% pada 2019 menjadi 18,49%, diikuti oleh penyakit jantung iskemik.

Menurut dr. Nadia, deteksi penyakit yang belum merata menjadi salah satu alasan tingginya angka kematian akibat stroke di Indonesia.

Pada 2023, anggaran pembiayaan untuk penyakit katastropik mencapai Rp34,8 triliun, dengan penyakit kardiovaskular (termasuk jantung dan stroke) menjadi beban terbesar sebesar Rp22,8 triliun dalam program JKN.

Dr. Nadia menyoroti empat perilaku berisiko yang meningkatkan peluang terkena penyakit jantung, yaitu merokok, kurangnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi buah dan sayur, serta konsumsi berlebih gula, garam, dan lemak.

Perubahan gaya hidup yang tidak sehat ini juga menyebabkan peningkatan kasus penyakit jantung pada usia muda.

Penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian global selama dua dekade terakhir, dengan angka kematian global mencapai 18,6 juta per tahun dan diperkirakan meningkat menjadi 20,5 juta pada 2020 dan 24,2 juta pada 2030.

Dr. Radityo Prakoso, President of Indonesian Heart Association, menjelaskan bahwa penyakit jantung iskemik menyumbang persentase kematian tertinggi di antara penyakit jantung lainnya. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat sering kali menjadi penyebab PJK pada usia muda.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kemkes.go.id

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kenali Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini Begini Cirinya

Link berhasil disalin!