Ilustrasi asam folat untuk kehamilan sehat
INDOZONE.ID - Folat merupakan vitamin penting yang berperan dalam pembentukan sel darah merah, pertumbuhan, dan fungsi sel yang sehat. Selama ini, banyak perhatian diberikan pada risiko kekurangan folat, terutama selama kehamilan.
Namun, sebuah studi terbaru mengungkap bahwa, tingkat asupan folat yang tinggi sepanjang hidup, mungkin memiliki dampak berbeda pada umur panjang.
Folat secara alami terdapat pada sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, kacang polong, dan buah-buahan seperti jeruk, lemon, pisang, melon, dan stroberi. Selain itu, banyak makanan yang diperkaya seperti sereal dan pasta juga mengandung folat.
Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, para ahli merekomendasikan asupan asam folat—bentuk sintetis dari folat. Sebab. hal itu menjadi komponen penting dalam vitamin prenatal, untuk mencegah cacat lahir pada janin.
Namun, kebutuhan folat ternyata tidak sama sepanjang hidup. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Life Science Alliance menunjukkan, kebutuhan folat dapat berubah seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Peran Asam Folat dalam Kehamilan Sehat, Cegah Komplikasi hingga Cacat Tabung Saraf
Studi yang dipimpin Profesor di Texas A&M College of Agriculture and Life Sciences, Michael Polymenis, mengungkapkan, pembatasan asupan folat pada model hewan yang berusia setara dengan usia paruh baya manusia, dapat mendukung metabolisme yang lebih sehat.
Hasil penelitian menunjukkan, mengurangi asupan folat menurunkan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan dan pembentukan sel baru. Lalu, bisa juga untuk meningkatkan fleksibilitas metabolik yang berkaitan dengan penuaan yang lebih sehat.
Akan tetapi, penelitian ini juga menegaskan, asupan folat tetap sangat penting bagi anak-anak, remaja, dan wanita hamil. Sebab, perannya dalam proses pertumbuhan.
Dua lansia yang sehat sedang bertukar cerita satu sama lain. (freepik.com)
Pada model hewan yang diberikan diet rendah folat, para peneliti menemukan, metabolisme lebih fleksibel, dengan kemampuan beralih lebih cepat antara pembakaran karbohidrat (saat aktif) dan pembakaran lemak (saat tidur).
“Seiring bertambahnya usia, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk beralih antara pembakaran lemak dan karbohidrat. Namun, pada diet rendah folat, kemampuan metabolisme ini tampaknya lebih terjaga,” ujar Polymenis.
Menariknya, kelompok yang membatasi asupan folat, mampu menjaga berat badan dan lemak tubuh mereka hingga usia tua.
Namun, kondisi itu tidak menunjukkan tanda-tanda anemia atau masalah kesehatan lainnya. Meskipun, folat penting untuk produksi sel darah merah.
Peneliti menyarankan, agar kebutuhan folat pada usia lanjut diperhatikan dengan lebih spesifik. Daripada menghilangkan makanan kaya folat atau suplemen sepenuhnya, para ahli berpendapat, agar pengembangan obat atau suplemen yang dapat mengatur asupan folat secara optimal, untuk orang tua adalah solusi yang lebih aman.
"Temuan kami menunjukkan bahwa, orang dewasa yang lebih tua mungkin membutuhkan asupan folat yang lebih rendah dibandingkan dengan usia muda," kata Polymenis.
Penelitian tersebut memberikan wawasan baru, tentang bagaimana kebutuhan folat berubah seiring bertambahnya usia.
Sementara asupan tinggi folat, penting selama masa pertumbuhan dan kehamilan. Pembatasan asupan folat pada usia tua, dapat mendukung metabolisme yang lebih fleksibel dan kesehatan yang lebih baik.
Bagi orang tua atau lansia, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, sebelum mengubah pola makan atau asupan suplemen.
Penemuan ini membuka peluang untuk mengembangkan solusi yang lebih spesifik, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi berdasarkan usia, mendukung kualitas hidup yang lebih baik, hingga usia lanjut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medical Daily