Ilustrasi kepribadian narsistik. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Istilah 'narsis' sering kali digunakan untuk menggambarkan seseorang yang gemar mengambil foto diri atau memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Namun, dalam dunia psikologi, narsisme yang berlebihan dapat menjadi indikasi gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder/NPD).
Kondisi ini tidak hanya memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga mencerminkan perasaan tidak aman yang tersembunyi di balik sikap percaya diri yang berlebihan.
Berikut adalah, beberapa gejala gangguan kepribadian narsistik yang sering tidak disadari.
Gangguan kepribadian narsistik adalah, kondisi mental di mana seseorang memiliki kebutuhan besar untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain.
Individu dengan NPD cenderung memiliki rasa percaya diri yang tampak tinggi. Namun, di balik itu terdapat perasaan rentan terhadap kritik serta kesulitan, untuk berempati dengan orang lain.
Meskipun tampak kuat dan percaya diri, individu dengan NPD sering kali merasa tidak aman, dan bergantung pada pujian eksternal, untuk mempertahankan harga dirinya.
Akibatnya, mereka dapat menunjukkan perilaku yang berlebihan dalam mencari validasi dari lingkungan sekitar. Gejala narsistik ini sering kali tidak disadari oleh penderitanya.
Baca Juga: Pengaruh NPD: Sakit Hati Bisa Sebabkan Sakit Fisik, Kok Bisa?
Ilustrasi orang dengan kepribadian narsistik.
Orang dengan NPD sangat sulit menerima kritik, baik yang bersifat membangun maupun negatif. Mereka cenderung menganggap kritik sebagai ancaman terhadap citra diri mereka.
Akibatnya, mereka bisa bereaksi dengan kemarahan, menyangkal, atau bahkan menyerang balik orang yang memberikan kritik. Ciri-ciri narsistik ini dapat membuat hubungan sosial mereka menjadi sulit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com